POTENSI BISNIS - Era new normal semua sektor mulai aktif kembali, termasuk transportasi. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI mulai kembali beroperasi namun dengan pembatasan penumpang.
Sebelumnya kita ketahui bahwa PT KAI beroprasi dengan okupansi (tingkat keterisian penumpang) dibatasi saat beroperasi di era new normal. Demi menerapkan standar protokol kesehatan, semua kursi hanya diisi satu orang dengan kondisi zig-zag. Hal ini dimaksudkan agar para penumpang tetap menjaga jarak aman satu sama lain.
Namun bagaimana dengan okupansi yang akan diberlakukan oleh PT KAI menjelang adanya next normal?
Baca Juga: Pengamat Ekonomi Menyatakan UMKM Harus Merubah Model Bisnis
Dilansir PotensiBisnis.com dari laman wartaekonomi.co.id bahwasannya okupansi akan ditingkatkan pada era new normal selanjutnya atau yang kita sebut next normal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Didiek Hartantyo selaku Direktur PT KAI, bahwa pihaknya akan kembali meningkatkan okupansi saat menjelang era next normal.
"Menjelang era next normal nanti, kami berharap okupansi maksimal bisa mencapai 70% setelah pihaknya berkoordinasi dengan regulator protokol kesehatan" Jelas Didiek melalu video conference pertanggal 11/8/2020.
Didiek selanjutnya menuturkan bahwa pihaknya tidak mendapatkan untung selama masa pandemi ini. PT KAI hanya mampu menutupi biaya operasi saja. Sedangkan untuk memastikan keberlangsungan operasional, seharusnya perusahaan mendapatkan keuntungan tambahan.
"Paling tidak untuk biaya tetap operasi bisa kami tutupi, namun kami belum mendapatkan keuntungan". Lanjut Didiek.
Baca Juga: Dugaan Pelanggaran pada Kasus Kecelakaan di Tol Cipali, Mobil Elf Tidak Berplat Kuning