50 Persen Volume Penjualan Buku Merosot, Kemenparekraf Beri Solusi

- 10 Agustus 2020, 19:45 WIB
Ilustrasi: Toko Buku
Ilustrasi: Toko Buku /pixabay/Free-Photos


POTENSI BISNIS - Guncangan ekonomi disebabkan oleh pandemi menghantam seluruh sektor bisnis terutama yang masih menggunakan sistem tatap muka. Bisnis UMKM yang paling rentan gulung tikar akibat ketidak pastian situasi ekonomi nasional.

Dampak ini dirasakan pula oleh penerbit buku di Indonesia. Sebanyak 58, 2 persen penerbit mendapati penurunan daya jual diatas 50 persen dalam beberapa bulan terakhir.

Semua pihak harus berperan untuk menangani permasalahan ini, temasuk pihak pemerintah. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menanggapi situasi tersebut.

Dilansir PotensiBisnis.com dari WartaEkonomi.com Bekerjasama dengan Ikatan Peneribit Indonesia (IKAPI) pihaknya membuat program beli buku lokal. Program ini dibuat untuk menjadi stimulus pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang terdampak pandemi secara langsung.

Baca Juga: Terlilit Utang Rp300 Juta, Mukhlis Kini Mampu Beli 4 Rumah Setiap Tahun

Melalui program tersebut diharapkan mampu mendongkrak keberjalanana roda ekonomi di sektor usaha penerbit. Rosidayati Rozalina selaku ketua umum IKAPI memberikan apresiasi atas program yang dikeluarkan oleh kemenparekraf demi menjawab permasalahan penurunan penjualan.

Dia menambahkan bahwa hal ini bisa meningkatkan minat baca dan kecintaan terhadap produk lokal, dan upaya antisipasi banyaknya pembajakan.

"Ini merupakan program cerdas, ibarat sekali mendayung dua pulau terlampaui, beberapa hal bisa tercapai, diantaranya peningkatan promosi dan penjualan buku, peningkatan minat baca dan kecintaan pada produk lokal, serta memerangi pembajakan," ujarnya di Jakarta.

Baca Juga: di Tengah Pandemi Zhong Huijian Akibat Perusahaan Farmasi Makin Kaya

Program Beli Buku Lokal ini diikuti oleh 80 lebih penerbit yang menyiapkan buku-buku terbaiknya untuk diserbu netizen di pasar digital. Produk bukunya pun dipastikan asli, bukan bajakan, dengan diskon yang gede gedean.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x