Inilah yang Harus Dilakukan Pelaku UMKM Jika Resesi Ekonomi Terjadi

- 10 Agustus 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi: Bertahan Hidup
Ilustrasi: Bertahan Hidup /pixabay/pexels

POTENSI BISNIS - Laporan Keuangan Negara Indonesia memang sangat mengkhawatirkan, Badan Pusat Statistik (BPS) resmi mengumumkan produk domestik bruto (PDB) di kuartal II-2020 minus 5,32%.

Bayang bayang resesi sudah didepan mata. Hal ini akan menjadi bencana bagi semua pihak, termasuk bagi para pengusaha.

Aktivitas ekonomi yang lumpuh sangat menghambat laju perkembangan usaha di berbagai sektor, terutama Usaha Kecil dan Menengah yang dianggap rentan terhadap dinamika fluktuasi ekonomi.

Baca Juga: Ekonomi Digital di Indonesia Tumbuh Subur Kalahkan Malaysia, UMKM Segera Digitalisasi !

Hal terpenting yang harus dilakukan saat situasi sulit adalah terus belajar menghasilkan strategi serta inovasi demi menjaga nyawa bisnis anda.

Satu diantara komponen yang harus dijaga saat resesi ekonomi datang adalah kinerja laba usaha (laporan laba rugi keuangan perusahaan).

Laporan laba rugi pada dasarnya menjelaskan capaian pendapatan dan beban usaha periode tertentu untuk mengetahui laba dan rugi serta nilai investasi yang dihasilkan perusahaan pada.

Bagian dalam laporan laba rugi diantaranya, penjualan, harga pokok, biaya-biaya, penyusutan, pajak dan bunga. Unsur lain yang termasuk dalam laporan laba rugi yaitu, pendapatan, beban usaha, biaya keuangan, beban pajak, rugi kotor, rugi operasi, rugi sebelum pajak, dan rugi bersih.

Berikut Tips menjaga bagi pelaku UMKM agar tetap menghasilkan keuntungan saat resesi ekonomi menghantam.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x