POTENSI BISNIS - Peneliti Pusat Sains Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN), Andi Pangerang menyatakan, Indonesia kembali menyaksikan gerhana Matahari hibrida pada 20 April 2023.
Peristiwa langka gerhana Matahari ini disebut terjadi bertepatan dengan konjungsi (ijtimak) akhir Ramadhan 1444 Hijriah.
"Disebut hibrida karena dalam satu jalur gerhana, terdapat gerhana Matahari total di tempat tertentu, dan gerhana Matahari cicin di tempat lainnya," kata Andi, seperti dilansir dari ANTARA, Selasa, 25 Oktober 2022.
Baca Juga: Wajib Diketahui, Bahaya Makan Terlalu Malam Bisa Memicu Gangguan Kesehatan
Menurut Andi, Indonesia hanya akan dilalui jalur gerhana Matahari totalnya saja, sementara gerhana Matahari cincin berada di perairan barat daya Australia dan Pasifik Tengah.
Andi menjelaskan, sejumlah daerah di Indonesia yang dilalui gerhana Matahari hibrida, di antaranya Timor Leste, sebagian Maluku yakni Kepulauan Leti, Kepulaian Damae, Kapulauan Watubela, Papua Barat, dan Biak.
Sementara daerah lain di Indonesia hanya akan mengalami gerhana Matahari sebagian dengan ketertutupan kurang dari 100 persen. Wilayah Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar tidak mengalami gerhana matahari sebagian.
Gerhana Bulan