Megathrust Selat Sunda Disebut Bisa Terjadi Sewaktu-waktu Gempa 8,7 M, Simak Penjelasan BMKG

- 15 Januari 2022, 16:19 WIB
Ilustrasi megathrust. Megathrust Selat Sunda Disebut Bisa Terjadi Sewaktu-waktu Gempa 8,7 M, Simak Penjelasan BMKG
Ilustrasi megathrust. Megathrust Selat Sunda Disebut Bisa Terjadi Sewaktu-waktu Gempa 8,7 M, Simak Penjelasan BMKG /pixabay Kellepics

POTENSI BISNIS - Segmen mengathrust Selat Sunda merupakan satu di antara zona seismik gap di Indonesia.

Menurut Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, BMKG Daryono menyebut megathrust Selat Sunda yang selama ratusan tahun belum terjadi gempa besar, sehingga patus diwaspadai.

Lebih lanjut, Daryono mengatakan Gempa Ujung Kulon, Banten bukan ancaman sesungguhnya.

Baca Juga: Penyebab Gempa Banten 6,7 M, PVMBG Sarankan Masyarakat Mengungsi ke Tempat Aman Terlebih Dahulu

"Gempa Ujung Kulon, Banten kemarin sebenarnya bukan ancaman sesungguhnya karena segmen mengathrust Selat Sunda mampu memicu gempa dengan magnitudo tertarget mencapai 8,7 dan ini dapat terjadi sewaktu-waku, inilah ancaman yang sesungguhnya," kata Daryono dikutip dari ANTARA pada Sabtu, 15 Januari 2022.

Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan gempa terjadi.

Kondisi ratusan tahun belum terjadi gempa besar di Selat Sunda patut diwaspadai, karena berada di dua lokasi gempa besar yang merusak dan memicu tsunami.

Baca Juga: Omnichannel CRM Qontak Siap Bantu Pelaku Bisnis Memasuki 2022

Yakni Gempa Pangandaran magnitudo 7,7 pada 2006 dan Gempa Bengkulu mangnitudo 8,5 pada 2007.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x