Network
POTENSI BISNIS - Gempa yang terjadi mengguncang Banten dengan kekuatan magnitudo 6,6 pada Jumat 14 Januari 2022 disebabkan aktivitas subduksi lempeng Samudra Indonesia-Australia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan penyebab gempa tersebut yang menghujam ke bawah ke lempeng Benua Eurasia.
Menurutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan kalau gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) atau akibat dari patahan naik.
Baca Juga: Bacaan Doa Ketika Terjadi Gempa dengan Bahasa Latin Lengkap Artinya
Baca Juga: 11 Faktor Migrain Bisa Menimpa Seseorang: Nomor 7 Jangan Dianggap Spele Bisa Derdampak Buruk
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hipotesenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gemap bumi dangkal akibat aktivitas subdiksi lempeng samudra Indonesia-Australia menghunjam ke bawa lempeng Benua Eurasia atau tepatnya ke bawah pulau Jawa hingga NTT," kata Dwikorita, dikutip dari ANTARA pada 14 Januari 2022.
Sementara itu, berdasarkan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi lokasi pusat gemap bumi berada di laut di perairan selatan Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kepala PVMBG Andiani mengatakan, daratan sekitar pusat gempa bumi pada umumnya berupa morfologi daratan dan perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh endapan sedimen berumur kuarter hingga tersier.
Baca Juga: Unggah Video BRIMo, Gratis ke Bali Hingga Ikut Tendangan Penalty di BRI Liga 1
