Network
"Bupati telah menyampaikan surat permohonan untuk meminta Menkominfo melalui Direktorat Jenderal Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatikan untuk memblokir game online di wilayah Kabupaten Mukomuko," kata Bustari Maller dikutip potensibisnis.pikiranrRakyat.com.
Permintaan pemblokiran game online tersebut disebabkan banyak masyarakat yang mengeluh terkait situs tersebut karena bisa diakses oleh semua kalangan termasuk yang masih dalam usia sekolah.
Baca Juga: Terungkap, Identitas Wanita Berinisal W yang Ngaku Punya Anak dari Rezky Aditya Ternyata Pengusaha
Beberapa game online yang diminta untuk diblokir yaitu PUBG, Freefire, Mobile Legends, Higgs Domino, dan sejenisnya yang tersedia di smartphone maupun komputer.
"Dampak negatif game online sangat besar dari sisi perkembangan anak, kesehatan, maupun pendidikan," katanya.
"Mereka telah menjadi pecandu game online sehingga kondisi seperti ini seharusnya segera mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat," ujar Bustari.
Selain dari sisi perkembangan, dikatakan lebih lanjut oleh Bustari, game online tersebut juga berpengaruh ke kesehatan anak-anak tersebut.
"Anak yang sudah kecanduan game online akan mengalami gangguan penglihatan, obesitas, hingga quervain syndrome. Selain itu, dari sisi psikologis, anak-anak juga akan menjadi lebih individual dan egois," ucap Bustari.
Pengiriman surat Bupati Mukomuko kepada Menkominfo dengan pertimbangan bahwa pemerintah daerah setempat tidak memiliki kewengan memblokir situs dan aplikasi game online tersebut.
Pihak Pemkab Mukomuko pun meminta pemblokiran tersebut dilakukan secara nasional atau kabupaten demi menyelamatkan anak bangsa.***
