Kemenag Tentukan 11 Mei 2021 untuk Rangkaian Sidang Penetapan 1 Syawal 1442 H

- 9 Mei 2021, 06:19 WIB
Pemerintah melalui kemenag akan memulai rangkaian sidang tanggal 11 dan 12 Mei untuk tentukan 1 Syawal 1442 H.
Pemerintah melalui kemenag akan memulai rangkaian sidang tanggal 11 dan 12 Mei untuk tentukan 1 Syawal 1442 H. / Antara/Dokumentasi/

POTENSI BISNIS - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melakukan rukyat atau pemantauan hilal pada 11 dan 12 Mei 2021.

Untuk pemantauan tersebut, BMKG menyebut ada 29 titik di seluruh Indonesia.

Dari hasil pantauan tersebut nantikan akan dibawa dalam sidang untuk menentukan 1 Syawal 1442 Hijriah.

"Dalam penentuan awal bulan Syawal 1442 H, BMKG akan melaksanakan rukyatul hilal selama dua hari, yaitu tanggal 11 dan 12 Mei 2021 di 29 lokasi di Indonesia," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono, Sabtu, 8 Mei 2021 yang dikutip potensibisnis.pikiran-rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Leeds Perkasa, Bantai Totteham 3-1, Sukses Gusur Posisi Arsenal

Pemantauan akan dilakukan di antaranya di danau Sentani Papua, Gedung Bupati Sarmi Provinsi Papua.

Rooftop Hotel Kriyad Papua, Tugu Christina Ambon, Tower Observatori hilal BMKG Ternate, pantai Wolulu Sulteng.

Kemudian di GTC Makassar, Gedung Rektorat IAIN Sultan Amai Gorontalo, Gedung Observasi Hisab Rukyat Kemenag Sulteng.

Baca Juga: Bela 157 WNA China yang Tiba di Tanah Air, Begini Penjelasan Kemenkumham

Rooftop Mega Trade Center Manado, Tower Masjid Balikpapan Islamic Center, Dermaga Kokar NTT, Balkon Hotel Aston Kupang.

Lalu di Tower SMA Astha Hanas Subang, Pantai Tanjung Pasir Tangerang, Mess Pemda Bengkulu, Gedung Kebudayaan Padang.

Kantor Stageof Deli Serdang, Kantor BBMKG Wilayah I Medan, hingga Pusat Observatorium Pengamatan Hilal Kemenag Aceh.

Baca Juga: Setelah Dinyatakan Negatif Covid-19, Atalia Kamil Ungkap Kisah Lawan Virus Tersebut

Menurut BMKG, konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1442 H terjadi pada Rabu 12 Mei 2021 M, pukul 01.59.47 WIB atau 02.59.47 WITA atau 03.59.47 WIT, sehingga dapat disimpulkan bahwa di wilayah Indonesia konjungsi (ijtimak) terjadi sebelum Matahari terbenam.

Paling awal di Merauke pukul 17.37.16 WIT dan paling akhir pukul 18.46.31 WIB di Sabang, Aceh.

Data Hilal tanggal 11 Mei 2021 adalah tinggi hilal berkisar antara -5,61° di Jayapura sampai dengan 4,37° di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.

Elongasi berkisar antara 4,56° di Banda Aceh sampai dengan 5,87° di Waris, Papua.

Sementara pada 12 Mei, tinggi hilal berkisar antara 4,48° di Merauke sampai dengan 6.05° di Sabang.

Elongasi berkisar antara 5,31° di Merauke sampai dengan 6,74° di Sabang.

Umur bulan berkisar antara 13,45 jam di Merauke sampai dengan 16,78 jam di Sabang.

Berkisar antara 22,57 menit di Merauke sampai dengan 29,50 menit di Sabang.

Fraksi iluminasi bulan berkisar antara 0,22 persen di Merauke sampai dengan 0,35 persen di Sabang, Aceh.

Objek benda Langit yang dapat disangka sebagai hilal adalah Venus, berjarak sudut lebih kecil 5° dari bulan.

"Berdasarkan data Hilal awal Syawal 1442 H di atas, dikarenakan posisi hilal minus, maka hilal tidak akan teramati pada tanggal 11 Mei 2021."

"Sedangkan pada tanggal 12 Mei 2021 berdasarkan ilmu astronomi dan data rekor Hilal terlihat oleh BMKG serta jika cuaca cerah (terutama di ufuk Barat), potensi hilal terlihat sangat besar," katanya.

Kendati demikian, untuk mengawali bulan Syawal 1442 H atau merayakan Idul Fitri sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama Republik Indonesia yang akan diumumkan pada tanggal 11 Mei 2021 malam, setelah sidang isbat.***

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x