Ia menargetkan upaya nol emisi karbon itu bisa dicapai lebih cepat dari target pada 2050.
"Kalau tidak ada komitmen setiap negara itu bisa berbahaya. Karenanya bukan sekedar ini urusan negara berkembang dan maju," ucap Farhan yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah Thamrin School of Climate Change and Sustainability itu.
Sementara itu, Country Manager dari International Council for Local Environmental (ICLEI) Indonesia Ari Mochammad mengatakan target ambisius ihwal netralitas karbon itu harus bisa disosialisaikan dengan baik agar diketahui khalayak masyarakat.
"Suara kegalauan ini dapat kalah dengan keputusan cepat para pengambil keputusan karena hanya didasari kepentingan ekonomi jangka pendek," imbuhnya.***