"Yahya Waloni itu menyebutkan jelas-jelas nama Ali Mochtar Ngabalin, Tuan Guru Bajang, Kyai Ma'ruf Amin, dan Megawati Soekarnoputri dalam pidato-pidatonya," kata Ali Ngabalin dalam acara talkshow 'Catatan Demokrasi' yang tayang dalam kanal YouTube tvOne News.
Baca Juga: Memperingati Hari Kartini, Jokowi: Habis Gelap Terbitlah Terang
Alasan Yahya Waloni tak kunjung ditangkap lantaran khawatir akan menimbulkan narasi kriminalisasi ulama.
"Kalau saya lapor dia sebagai korban ini, apa yang keluar?"
"Melakukan kriminalisasi pada ulama," kata Ali Ngabalin, menabahkan.
Selain itu, Ali Ngabalin sebagai Staf KSP atau orang Istana juga akan diseret dalam narasi kriminalisasi ulama jika melaporkan Yahya Waloni.
"Tapi, kalau saya datang langsung ke Bariskrim kemudian saya lapor, pasti dibilang, 'oh ini dibilang orang pemerintah."
"Ini penistaan terhadap ulama, kriminalisasi," ujar Ali Ngabalin.
Karenanya, Ali Ngabalin mengajak untuk berkontemplasi terkait Yahya Waloni tidak kunjung dipolisikan.
"Di situlah saya bilang pakai otak dan hatimu," ucap Ali Ngabalin, sebagaimana dikutip potensibisnis.pikiran-rakyat.com pada Rabu, 21 April 2021.