Kontrak Diteken, Kontruksi MRT Jakarta Fase 2A Ditargetkan Selesai 2027

- 20 April 2021, 17:10 WIB
MRT Jakarta dan Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta - Hutama Karya Join Operation teken kontrak
MRT Jakarta dan Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta - Hutama Karya Join Operation teken kontrak /Instagram/@mrtjkt/

POTENSI BISNIS - MRT Jakarta dan Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta - Hutama Karya Join Operation (SMCC-HK JO) telah meneken kontrak 203 MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI - Kota dengan nilai kontrak Rp4.6 Triliun yang ditargetkan selesai pada Agutus 2027.

Penadatangan kontracak tersebut dilakukan oleh Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim Satoshi Tanimoto dan disaksikan langsung oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, Chief Representative JICA Indonesia Ogawa Shinegori, dan Direktur Utama MRT Jakarta Wiliam Sabandar , yang berlangsung dipelataran Museum Fatahillah, Jakarta pada Selasa 20, April 2021 sebagaimana dikutip dari Antara.

Adapun dengan nilai kontrak pada Paket CP 203 yaitu senilai Rp 4.6 Triliun dengan masa konstruksi selama 72 bulan, yakni dari bulan September 2021 hingga Agustus 2027.

Baca Juga: Menhub Budi: Harus Ada Hal yang Ditingkatkan dalam Pengelolaan Transportasi 

"Pembangunan paket kontrak CP203 juga akan terintergrasi dengan konsep penataan kota tua, yaitu mengendapan penataan area pejalan kaki dan manajemen rekayasa lalu lintas 'traffic arragement'," kata William.

William menyebutkan paket kontrak CP203 yang merupakan bagian dari pembangunan Fase 2A MRT Jakarta dari Bundaran HI sampai Kota.

Fase 2A ini akan mengerjakan dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun MRT Glodok yang dengan panjang 240 meter dan Stasiun MRT Kota yang dengan panjang 411,2 meter dan terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar hingga Kota tua yang panjangnya hingga 1,4 Kilometer.

Dalam Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A (Bundaran HI-Kota Tua) ini akan melewati beberapa cagar budaya yaitu seperti Gedung Sarinah, Museum Bank Indonesia, Gedung Chandranaya, Pantjoran Tea House, Museum Bank Mandiri, Tugu Jam Thamri, dan juga Stasiun Jakarta Kota (BEOS).

Konstruksi CP203 ini akan menggunakan desain dengan konsep "Sunken Entrance", yaitu dimana tinggi "entrance" yang lebih rendah dari umumnya yaitu dengan tujuan untuk tetap menjaga visual bangunan cagar budaya.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x