Ingat Ya! Penumpang Kereta Api Wajib Tes GeNose C19 Mulai 5 Februari 2021

- 25 Januari 2021, 14:15 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi gunakan alat screening virus corona GeNose C19/
Menhub Budi Karya Sumadi gunakan alat screening virus corona GeNose C19/ /PMJ News/Dok Net

POTENSIBISNIS.COM - Kementerian Perhubungan akan memasang alat pendeteksi atau screening virus corona Gajah Mada Electric Nose Covid-19 atau GeNose C19 di sarana umum seperti stasiun dan terminal guna mencegah penyebaran Covid-19.

Menteri Perhubugan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, GeNose C19 merupakan karya anak bangsa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid -19.

“GeNose adalah alat pendeteksi Covid-19 buatan Indonesia, yang diinisiasi oleh tim peneliti dari UGM. Saat ini sudah mendapatkan persetujuan edar dari Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19," Ujar Menhub Budi Karya Sumadi.

Baca Juga: Potensi Wakaf Uang Tembus Rp 188 Triliun, Jokowi Minta Pengelola Transparan

Selanjutnya ia menuturkan moda kereta api wajib menerapkan GeNose per 5 Februari 2021. Sedangkan, untuk angkutan bus tidak mandatori. Pihaknya juga telah memesan 200 unit GeNose untuk 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera.

"Pada moda kereta api akan diterapkan secara wajib pada tanggal 5 Februari 2021. Sedangkan angkutan bus tidak wajib, tapi akan dilakukan pengecekan secara random menggunakan GeNose mulai 5 ferbuari 2021, yang akan dimulai dari Pulau Jawa," tuturnya.

Budi Karya Sumadi menjelaskan alasan moda transportasi kereta api dan bus menjadi yang pertama untuk diterapkan pengecekan Covid-19 menggunakan alat deteksi GeNose C19, dikarenakan harga tiket moda kereta api dan bus pada rute tertentu lebih murah daripada pengecekan tes Covid-19 melalui Rapid Antigen atau PCR Test, sehingga cenderung membebani penumpang.

Baca Juga: Jika Anya Geraldine Mau Dinikahi Bupati, Ini Sosok Pejabat Beruntung yang Dijodohkan oleh Ibunya

"Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung Rp 100 ribu, kalau mesti antigen Rp 100 ribu lagi itu kan mahal, apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp 40-50 ribu," jelas Menhub.

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: PMJ News ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x