Mahfud MD Kata Fahri: Tugas Prof Memastikan Hukum Sama, Jangan Ada yang Dinasehati, Ada Juga yang Ditangkap

- 24 Januari 2021, 16:24 WIB
Kolase: Mahfud MD (kiri) dan Fahri Hamzah (kanan) yang menanggapi pernyataan Menko Polhukam melalui unggahan Twitter.*
Kolase: Mahfud MD (kiri) dan Fahri Hamzah (kanan) yang menanggapi pernyataan Menko Polhukam melalui unggahan Twitter.* /Instagram/@fahrihamzah/@mohmahfudmd


POTENSIBISNIS - Politisi Parta Gelora, Fahri Hamzah menanggapi cuitan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Cuitan Mahfud MD itu diunggahnya melalui akun media sosial pridinya Twitter @mohmahfudmd.

Mahfud MD meberikan pernyataan jika tidak menyukai statment yang dianggap kurang tepat, tidaklah harus disandingkan dengan gambar hewan.

Baca Juga: BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem dan Potensi Banjir Sejumlah Wilayah di Indonesia

Baca Juga: Bukan Wanita Sembarangan, Inilah Sosok Margin Wieheerm, Calon Istri Ali Syakieb

Baca Juga: 30 Ucapan Hari Valentine's Day untuk Seseorang Terkasih di Hari Kasih Sayang

Pernyataan tersebut pun tidak diketahui jelas siapa yang dimaksud, namun sang Menko Polhukam meminta untuk mendiamkan saja hal tersebut.

"Kalau Anda tak suka dgn statement atau tudingan seseorang yg Anda anggap ngaco, tak usahlah menghinanya dgn cacian atau gambar hewan," cuit Mahfud MD dikutip PotensiBisnis.com pada Minggu, 24 Januari 2021.

"Diamkan sj," sambungnya.

Mahfud MD pun mengungkapkan sebuha mahfudzat atau kata mutiara terkait memberikan jawaban.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Live Streaming Ikatan Cinta 24 Januari 2021, Andin Ketus Melihat Al Lakukan Ini

Baca Juga: Syekh Muhammad Jaber Klarifikasi Harta Milik Syekh Ali Jaber, Ternyata Tinggal di Rumah Kontrakan

"Ada ungkapan, "tarkul jawaab alal jaahil jawaabun", "Tdk menjawab statement atau tudingan org dungu adalah jawaban thd org dungu tsb," ujarnya.

Atas pernyataan tersebut, Fahri Hamzah menanggapinya, kapan menjadi ilmuan kapan mejadi pejabat.

Baca Juga: Endus Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan, Jaksa Penyidik Kejagung Telah Periksa 15 Saksi

Baca Juga: Sejarah Hari Valentine Mengapa Diperingati Tanggal 14 Februari, Berawal dari Musim Kawin Burung?

"Sebagai pejabat tugas prof adalah memastikan hukum sama pada semua orang. Jangan ada yg dinasehati, ada yang ditangkapi," kata Fahri.

Fahri Hamzah pun mempertanyakan mengapa tidak semua orang dinasihati saja. Bahkan dirinya menyarankan itu, sebab ia menganggap nasihat lebih baik.

"Kenapa gak semua orang dinasehati aja? Karena saya termasuk yg anggap nasehat lebih baik. Sekedar saran prof," ujarnya Fahri.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah