Dari hasil pemodelan BMKG terpantau tidak menunjukkan potensi tsunami, namun guncangan gempa bumi dirasakan di sejumlah wilayah dengan skala intensitas yang bervariasi.
Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Sulawesi Utara, Getaran Hingga Gorontalo
Untuk daerah Polewali, guncangan gempa bumi ini dirasakan dengan skala intensitas IV-V MMI, di mana getaran dirasakan hampir semua penduduk dan orang banyak terbangun.
Berikutnya, di daerah Mamuju dan Majene guncangan terjadi dengan skala intensitas IV MMI, di mana bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Sementara itu, di daerah Mamuju Utara dan Mamuju Tengah terjadi dengan skala intensitas III-IV MMI, Toraja dan Mamasa III MMI. Kondisi guncangan di wilayah berskala intensitas II-III MMI tersebut akan merasakan getaran nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Sedangkan, di daerah Pinrang, Poso, Pare-pare dan Wajo terjadi dengan skala intensitas II-III MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Daryono mengatakan, berdasar peta shakemap hasil analisis BMKG tampaknya gempa ini berpotensi merusak. Lihat Foto Kamis (14/1/2021) pukul 13.35 WIB, wilayah Majene, Sulawesi Barat diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki magnitudo 5,9. (BMKG/Daryono)
Sementara itu, berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 14.00, Kamis (14/1/2021), menunjukkan adanya 2 kali aktivitas gempabumi susulan atau aftershock dengan magnitudo maksimum M 4,9.
Oleh karena itu, masyarakat diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.