POTENSIBISNIS – Sejak beberapa hari terakhir, perairan Teluk Jakarta diselimuti cuaca ekstrem seperti awan Cumulonimbus yang berbahaya bagi pelayaran dan penerbangan.
Menurut hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Grofisika (BMKG), awan Cumulonimbus saat ini masih berpotensi tinggi muncul dan dapat membahayakan penerbangan tanah air.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, memastikan hal tersebut melalui keterangan tertulis.
Baca Juga: Langkah Cepat BPOM Soal Vaksin Sinovac Diapresiasi DPR
Baca Juga: Attack On Titan Edpisode 5 Singeki No Kyojin Bisa Streaming Gratis
“Berdasarkan analisis dan prediksi BMKG yang disampaikan Desember lalu dan selalu diperbarui hingga Januari 2021, secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan Cumulonimbus yang dapat membahayakan penerbangan,” ujarnya dikutip PotensiBisnis.com dari Antara.
Awan Cumulonimbus adalah sebuah awan vertikal menjulang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.
Cumulonimbus berasal dari bahasa Latin, ‘cumulus’ berarti terakumulasi dan ‘nimbus’ berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer.
Baca Juga: Evaluasi PPKM, Mendagri Siapkan Kemungkinan WFH 100 Persen
Deputi bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa potensi pembentukan awan Cumulonimbus tersebut terutama di Wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.