Cuitan Fahri Hamzah Soal Blusukan Mensos Risma Direspon, Politisi Gerindra Sebut Hilang Kesabaran

- 6 Januari 2021, 18:29 WIB
Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah.
Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah. /Facebook/Fahri Hamzah.

POTENSIBISNIS - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma kini menjadi menjadi sorotan atas kinerjanya setelah berkantor di Gedung Kememterian Sosial di Jakarta.

Pasalnya, Mensos Risma di hari pertama kerjanya sudah melakukan blusukan. Sebelumnya, pun Tri Rismaharini menyatakan, tak akan merubah gaya kepemimpinannya.

Mantan Wali Kota Surabaya itu, akan tetap blusukan sebelum melakukan tugas rutin sebagai Menteri Sosial.

Baca Juga: Sebanyak 329,5 Juta Vaksin Covid-19 Tersedia, Jokowi Tegas Kencangkan Protokol Kesehatan

Diketahui, Risma blusukan di kawasan aliran Sungai Ciliwung, di belakang kantor Kementerian Sosial.

Risma pun kembali menemui sekelompok warga yang menjadi penghuni bawah tol Gedong Panjang, Pluit, Jakarta Utara.

Dirinya memotivasi mereka agar memiliki semangat memperbaikin taraf hidup, dengan menawarkan program pemberdayaan.

Baca Juga: Belum Keluarkan Fatwa Halal? MUI dan Pemerintah Bangun Kesepakatan Ini Soal Vaksin Covid-19

Hingga Senin, 4 Januari 2021, Mensos Risma masih kembali menyapa masyarakat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Risma menyusuri jalur pedestrian di Jl. Tahmrin persis di sisi kanan Plaza UOB, Jakarta Pusat.

Kritik Fahri Hamzah

Akan tetapi, apa yang dilakukan Mensos Risma (blusukan) nampaknya menuai kontroversi.
Termasuk dari Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah yang mengatakan, harus tahu perbedaan jadi walikota dan Menteri.

Baca Juga: Ini Daftar Bantuan Sosial dari Pemerintah yang Sudah Resmi Diluncurkan Jokowi pada 2021

"Staf-nya bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi walikota dan Menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode,

Menteri Tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota," cuitan Fahri, di Twitter @Fahrihamzah.

Capture cuitan Fahri Hamzah
Capture cuitan Fahri Hamzah Twitter/ @Fahrihamzah

Menurutnya, jika ada data, analisa, keluar konsep, lapor ke Presiden kemudian hearing di DPR RI.

"Muncul kritik, muncul koreksi, publik nimbrung lalu bikin kesimpulan akhir, lalu eksekusi secara massif nasional melalui jalur2 struktural. Barulah masalah selesai. Itu kerja negara bukan kerja media," sambungnya.

Dirinya pun memperkirakan krisis ini akan panjang, kemungkinan di daerah terpencil akan semakin sulit.

"Gini deh, Kalian sampaikan ke bu Mentri, krisis ini akan panjang. Karena ketimpangan, kemungkinan di daerah terpencil akan makin sulit,

Tapi, orang desa gak ribut. Memang yg bahaya orang miskin kota, ada politik ada kelas menengah yg advokasi. Tapi kerja pakai data," kata Fahri.

Capture cuitan Fahri Hamzah
Capture cuitan Fahri Hamzah Twitter/ @Fahrihamzah

Kemudian Fahri mengatakan, bahwa siapapun yang memberi hatinya kepada rakyat jadi pemimpin di negeri ini kita doakan.

"Kita doakan siapapun yg memberi hatinya kepada rakyat jadi pemimpin di negeri ini. Tapi tolong juga pakai ilmu.

Kerja pakai konsep dan jangan tiba masa tiba akal, sibuk dianggap sukses dan citra dianggap kinerja. Situasi sulit, uang makin sedikit tolong jgn sia2kan waktu. Tks," ujar Fahri.

Komentar Fahri pun direspon oleh karibnya, Politis Gerindra, Fadli Zon. Dirinya mengatakan, telah kehilangan kesabaran menonton drama 'post-absurd'.

"Kayaknya Bro @Fahrihamzah telah kehilangan kesabaran menonton drama “post-absurd” yg dilakoni pemeran utama kawakan. Wajah tersenyum dengan mulut terbuka," cuit @fadlizon.***

 

 

 

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah