Jawaban Panjang 'Lebar' Hendropriyono Usai Merasa Dihina Natalius Pigai: Kamu Berubah 180 Derajat

- 2 Januari 2021, 11:40 WIB
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer sekaligus mantan Jenderal TNI, AM Hendropriyono.
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer sekaligus mantan Jenderal TNI, AM Hendropriyono. /. /Instagram am.hendropriyono via PR/

"Apa yang saya sampaikan hanya menasihati supaya kamu tidak larut, tersesat dan menyesal, karena saya yakin kalau sekarang tidak mau mendengarnya kelak kamu juga akan sadar."

"Saya mengenalmu karena menganggap kamu seorang pemuda harapan bangsa yang patriotik, berani dan pandai. Karena itu saya tanya kenapa kamu tidak jadi pejabat saja, agar semua bakat dan potensimu tersalur dan bermanfaat."

"Bukan saya tawari jabatan di pemerintahan, karena saya tidak punya kewenangan apapun apalagi sebagai formatur."

"Patriotik dan cerdas karena saya dengar kamu mengkritik ide separatisme dengan mengatakan, bahwa seharusnya bercita-cita jadi Presiden RI daripada hanya sebagai Presiden Papua."

"Waktu pertama kali kita kenal, kamu adalah komisioner Komnas HAM. Kita bertemu di restoran Kunskring di Jalan Teuku Umar. Dengan bersemangat kamu menawarkan jasa, untuk membela saya dalam kasus Talangsari."

"Saya tidak menanggapi, karena saya merasa kasus tersebut sudah selesai secara hukum. Juga sudah selesai secara Islam melalui islah."

"Setelah lama tidak bertemu dan kamu bukan penguasa lagi, kamu berubah 180 derajat. Selain patriotisme dan kepandaianmu, moralmu juga sangat merosot. Sopan santun dan akal budimu lenyap, karena ditelan kekecewaan sebagai penganggur yang tak terakomodasi di tempat yang kamu inginkan."

"Semua kata yang keluar dari mulutmu adalah ungkapan dari pikiranmu. Itulah sebabnya saya bisa bilang kamu bukan Pigai yang dulu lagi."

"Terima kasih atas penghinaanmu kepada saya sebagai orangtua, yang tidak pernah menyakiti kamu."

"Saya berharap agar pikiranmu jangan ke sana ke mari terus, untuk mencari pengakuan atau kedudukan. Pegang teguh prinsip agar lebih banyak orang menghargai kamu, sehingga kamu mendapat tempat yang terhormat di masyarakat."

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah