KPK Bongkar Jebakan Korupsi di Hari Natal, Pejabat Negara Harus Waspada

- 25 Desember 2020, 18:00 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri.
Ketua KPK Firli Bahuri. /Facebook.com/Firli Bahuri

POTENSIBISNIS – Firli Bahrui mengimbau para pejabat jangan sampai terjebak dalam budaya minta kado di Hari Natal.

Pejabat negara harus berhati-hati dengan buaian kado natal yang berujung pada terjebaknya pejabat dalam pusaran korupsi.

Firli Bahuri menyebut dengan istilah taktik sinterklas, hanya memberi tak harap kembali, namun tanpa sadar menyeret pejabat kepada tindakan korupsi.

Baca Juga: Catat! Lakukan 4 Hal Ini Sebelum Berangkat ke Masjid

"Pihak-pihak inilah yang memainkan 'taktik' sinterklas, 'hanya memberi-tak harap kembali' hingga telah banyak abdi negara yang tertipu daya hingga terjerembab dalam pusaran korupsi," katanya.

Firli juga menyebut tidak sedikit pejabat yang malah meminta bingkisan di hari raya, maka dari itu jangan lakukan tindakan yang memancing korupsi.

"Bukan hanya terjebak, tidak sedikit aparatur pemerintah dan negara yang malah mencari bahkan meminta bingkisan/kado mewah, agar tampil glamor saat hari raya. Bukankah dalam ajaran nasrani, Yesus memperlihatkan kesederhanaan hidupnya, seperti halnya yang diterapkan Rasulullah dan para nabi dalam agama Islam pada kehidupan sehari-hari," ucapnya.

Baca Juga: Istri Sampai 'Jalan-jalan' ke KPK, Begini Cara Edhy Prabowo Belanjakan Uang Hasil Dugaan Suap

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri mengingatkan kepada pejabat negara untuk tidak melakukan gratifikasi saat hari Natal.

"Dalam kesempatan ini, saya ingatkan kepada rekan-rekan penyelenggara negara untuk tidak terjebak dalam praktik korupsi suap-menyuap atau gratifikasi seperti tukar menukar bingkisan atau kado yang biasanya terjadi menjelang atau saat peringatan hari besar agama, seperti Hari Natal," kata Firli dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 25 Desember 2020 sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari PMJNews.com.

Lebih lanjut, Firli juga menjelaskan budaya tukar kado memang menjadi hal yang lumrah di masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Mengejutkan! Sekpri Edhy Prabowo Diperiksa KPK, Jubir: Untuk Beli Mobil dan Sewa Apartemen

Namun, kebudayaan tukar kado di hari natal ini bisa saja menjadi sesuatu yang berbahaya, apabila memiliki kepentingan tertentu.

Terutama yang dilakukan oleh pejabat yang sengaja dimaksudkan untuk menjalankan agenda korupsi.

"Memang, bagi-bagi atau tukar menukar kado dan bingkisan menjadi budaya dalam perayaan keagamaan, namun akan menjadi bahaya jika melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan atau maksud tertentu," Kata Firli.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah