Network
POTENSIBISNIS - Munarman dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena dinilai memberi pernyataan bohong, penghasutan, ujaran kebencian terhadap institusi negara.
Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) tersebut dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Perkumpulan para ulama yang mengatasnamakan Kesatria Nusantara. Laporan terhadap Munarman terkait pernyataannya tentang anggota FPI yang diserang tanpa memegang senjata.
Baca Juga: Iis Rosita Dewi Dipanggil KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi Tersangka EP
Mereka menilai, terkait penegakan hukum tidak bisa mempercayai begitu saja selain pada institusi negara. Maka dari itu, pernyataan Munarman harus dibuktikan.
"Nah polisi itu, mohon maaf sebagai lembaga institusi negara, dia di sumpah, Kapolri di sumpah , Kapolda disumpah, Presiden di sumpah, maka keterangannya wajib kita ikuti, dan kita hormati, selain itu untuk proses penegakan hukum, kami tidak bisa percaya selain institusi polisi," kata Muhammad Rofi'i di Mapolda Metro Jaya, Senin 21 Desember 2020. Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News.
"Maka dari itu keterangan Munarman yang mengatakan bahwa yang meninggal tidak membawa senjata, yang meninggal tidak melawan aparat maka itu harus dibuktikan dengan hukum," imbuhnya.
Baca Juga: Karena Hal Ini, Istri Edhy Prabowo Dicegah Bepergian ke Luar Negeri Selama 6 Bulan Kedepan
Sementara itu, pelapor atas nama Zainal Arifin yang merupakan seorang mantan ketua PBNU pada masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur membenarkan laporan tersebut.
"Benar bahwa pada hari ini kami telah melaporkan sodara Munarman kepada pihak Polda Metro Jaya yaitu guna mengembalikan rasa nyaman dan rasa kehidupan yang damai di tengah masyarakat kita, untuk hidup berdampingan," kata Zainal.
