Terkait Asal Usul Virus Corona, Iluwan Tiongkok: Virus itu Bukan Berasal dari Wuhan

22 November 2020, 11:12 WIB
Ilustrasi: virus corona/ /pixabay/geralt

POTENSI BISNIS - Virus Corona atau sering disebut juga Covid-19 kini telah menjadi pandemi yang menyebar hingga di berbagai belahan dunia.

Pada mulanya, Virus Corona ini banyak diyakini berasal dari daerah Wuhan, Cina. Namun, banyak juga yang masih menganggap asal mula kemunculan virus tersebut masih menjadi misteri.

Baru-barui ini, salah satu ilmuwan terkemuka asal Tiongkok menekankan, bahwa virus corona bukan berasal dari Wuhan.

Baca Juga: Ricky Yacobi Meninggal Akibat Serangan Jantung, Ini yang Harus Diketahui Mengenai Serangan Jantung

Ilmuwan tersebut menjelaskan, sekalipun semua bukti yang tersedia menunjukkan virus corona yang pertama kali diidentifikasi di kota Wuhan bukan berasal dari wilayah tersebut.

Mantan kepala ahli epidemiologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Tiongkok, Zeng Guang merupakan ilmuwan senior kedua yang telah mempertimbangkan topik kontroversial tersebut. Sebagaimana dilansir dari laman Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Ilmuwan Asal Tiongkok Tekankan Virus Corona Bukan Berasal dari Kota Wuhan".

"Wuhan adalah tempat virus korona pertama kali terdeteksi tetapi bukan tempat asalnya," ujar Zeng pada Kamis 19 November 2020.

Baca Juga: Fenomena Alam Langka, Langit Alaska akan Diselimuti Kegelapan Total Selama 66 Hari Kedepan

Kemudian, Wu Zunyou selaku kepala ahli epidemiologi CDC saat ini, membuat pernyataan serupa pada minggu lalu. Menurutnya, patogen bisa datang ke negara itu melalui impor makanan laut beku atau produk daging.

Komentar itu muncul ketika tim yang dibentuk oleh WHO bekerja sama dengan ilmuwan Tiongkok untuk menyelidiki asal-usul dari virus corona.

Pada akhir Oktober 2020 lalu, Misi tersebut dimulai dengan pertemuan online antara ilmuwan Tiongkok dan tim WHO. Dalam pertemuan tersebut diharapkan untuk memasukkan penyelidikan di lapangan pada tahap selanjutnya.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman SCMP, berbicara pada konferensi pers yang diselenggarakan oleh penerbit AS Cell Press dan Komisi Sains dan Teknologi Kota Beijing, Zeng mengutip sebuah penelitian Italia.

Baca Juga: Berikut Ini Jenis Makanan Penyebab Jerawat hingga Baik Juga untuk Menyembuhkannya

Dalam penelitian itu menunjukkan bahwa Sars-CoV-2, nama resmi dari virus corona, telah beredar di antara individu tanpa gejala di Italia beberapa bulan sebelum dilaporkan di Wuhan pada Desember 2019.

Studi tersebut menemukan bahwa antibodi khusus untuk Sars-CoV-2 terdeteksi dalam sampel darah yang dikumpulkan dalam uji coba skrining kanker paru antara September 2019 dan Maret tahun ini.

Menurut penelitian peer-review, 11,6 persen dari 959 relawan sehat telah mengembangkan antibodi virus corona sebelum Februari.

Di Milan pada Kamis 19 November 2020, para peneliti Italia mengatakan studi mereka tidak 'memperdebatkam' asal-usul virus corona.

"Penemuan ini hanya mendokumentasikan bahwa epidemi di Tiongkok tidak terdeteksi tepat waktu, kata Giovanni Apolone, direktur ilmiah National Cancer Institute dan salah satu penulis studi tersebut.

Baca Juga: Waspada! 13 Penyakit Ini Berasal dari Pikiran Negatif

Pada konferensi yang dilakukan secara virtual, Zeng mengatakan virus korona pertama kali terdeteksi di Wuhan berkat pembentukan sistem pemantauan pneumonia yang disiapkan setelah merebaknya wabah, sindrom pernapasan akut yang parah, atau Sars, 17 tahun lalu.

"Tiongkok telah membangun sistem pemantauan terdepan di dunia untuk melaporkan pneumonia yang tidak diketahui sejak wabah SARS pada tahun 2003. Kami selalu waspada," katanya.

"Berkat sistem ini, kami dapat menjadi yang pertama di dunia yang mengidentifikasi Covid-19," ujarnya menambahkan.

Tiongkok mengatakan bahwa studi Italia dan penelitian serupa lainnya menunjukkan bahwa asal mula virus adalah masalah ilmiah yang kompleks, dan penelusuran asal adalah proses berkelanjutan yang mungkin melibatkan banyak negara.

Baca Juga: Peneliti Temukan Pengguna Vape Beresiko Lebih Besar Terpapar Virus Covid-19

"Tiongkok akan terus mengambil bagian dalam penelitian ilmiah global dalam melacak asal dan rute penularan virus, dan bekerja dengan komunitas internasional lainnya untuk berkontribusi pada kerja sama global dalam memerangi Covid-19 dan virus lainnya," ujar juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian.*** (Rahmi Nurfajriani/Pikiran Rakyat)

Editor: Abdul Mugni

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler