Menko PMK Tegaskan Tak Semua Orang akan Divaksin Covid-19

13 November 2020, 21:02 WIB
Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). //Dok.Kemenkopmk

POTENSIBISNIS - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, tidak semua orang akan divaksin corona, ketika adanya vaksinasi Covid-19.

Menurutnya, pemberian vaksin harus jelas kenapa alasannya dan mengapa diberikan vaksin.

Hal itu, ia sampaikan saat berkunjung ke Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina Gresik, Jawa Timur pada Jumat 13 November 2020.

Baca Juga: KLHK: Premium akan Dihapus Mulai 1 Januari 2021 di Jawa, Bali dan Madura

"Tidak semua orang akan divaksin. Jadi jangan dibayangkan semua orang akan dicegati di jalan terus divaksin, dan vaksin ini skema sementara ialah untuk yang dibiayai pemerintah sekitar 60 juta orang, sisanya mandiri," kata Muhadjir.

Ia pun mengatakan, pemberian vaksin corona diperkirakan pada minggu ketiga Desember 2020 mendatang.

"Ini masih perkiraan, jadi bisa saja berubah sebab kami akan terus melakukan evaluasi terkait pemberian vaksin corona ini," ujarnya, dilansir ANTARA.

Baca Juga: KPK akan Awasi Bansos Covid-19 agar Tak Dipolitisasi di Masa Pilkada

Terkait layanan TB di RSUD Ibnu Sina, Muhadjir mengakui bahwa pasien dengan ITB merupakan yang rentan terhadap Covid-19, sehingga layanan tersebut menjadi perhatian dari Presiden.

"Yang jadi persoalan ini 'kan pengobatan TBC memang memakan waktu berbulan-bulan. Nah instruksi pak Presiden agar di daerah menekan angkat penderita TBC," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Ibnu Sina dr. Endang Puspitowati Sp. THT-KL mengatakan, untuk skala nasional target eliminasi TB itu di tahun 2030.

Baca Juga: Jelang MotoGP Velencia Pebalap Yamaha Maverick Vinales Bukan Lagi Fokus Mengejar Gelar Juara

Namun sesuai Perbup 37 tahun 2020 Gresik ditargetkan tahun 2028. "Targetnya 90 persen penurunan insiden TBC dan 95 persen penurunan kematian TBC," ucapnya.

Kemudian penanggungjawab Poli TB RSUD Ibnu Sina dr. Wiwik Kurnia Illahi Sp.P mengatakan, dari tahun ke tahun jumlah penderita TB naik turun.

Di tahun 2016 ada 28 pasien, kemudian tahun 2017 ada 93 pasien, tahun 2018 turun menjadi 80 pasien.

Tahun 2019 naik 150 pasien dan tahun 2020 turun menjadi 73 pasien. " Sekarang yang dirawat 66 pasien. Kalau angka kesembuhannya tinggi 67,7 persen. Namun yang berat itu kesabaran pasien karena butuh dukungan, karena itu kami juga membentuk kelompok mereka yang sudah sembuh untuk membantu edukasi," imbuhnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler