POTENSIBISNIS - Pemerintah indonesia angkat bicara terkait adanya tindakan kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice Prancis. Indonesia turut mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di Prancis tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam unggahannya di akun Twitter miliknya mengungkapkan, bahwasannya Indonesia turut mengecam tindakan kekerasan di Paris dan Nice. Hal tersebut di unggah melalui akun Twitter @jokowi pertanggal 31 Oktober 2020.
"Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, Prancis yang telah memakan korban jiwa." tulis @jokowi.
Baca Juga: UMP Jakarta 2021 Naik, Anies Baswedan Kasih Bonus Bagi Peserta Kartu Prakerja
Selain itu, Indonesia juga turut mengecam keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina dan telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.
"Pernyataan tersebut dapat memecah belah persatuan antarumat beragama, di saat dunia perlu bersatu menghadapi pandemi Covid-19." ungkapnya.
"Kebebasan berekspresi yang menciderai kehormatan kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan." sambungnya.
Baca Juga: Relawan Jokowi Minta Jatah Jabatan ke Erick Thohir, Wasekjen Demokrat: Kami Tetap Menunggu Janji
Diketahui sebalumnya, Pemerintah Prancis telah meningkatkan status peringatan keamanan di wilayahnya ke level tertinggi setelah adanya aksi teror di sebuah gereja di Nice.
Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Prancis Jean Castex pada Kamis, 29 Oktober 2020. Sebagaimana dikutip dari laman RRI.
Dalam peristiwa tersebut, seorang perempuan dan dua lainnya dinyatakan tewas, diduga dilakukan oleh seseorang pelaku teror di sebuah gereja di Nice, Prancis, Kamis.
Baca Juga: Gempa Bumi Turki: Anjing K-9 Selamatkan Kucing yang Terkubur 30 Jam di Reruntuhan
Beberapa jam kemudian setelah serangan teror di Nice, kepolisian Prancis menembak mati seorang pria yang diduga mengancam pejalan kaki dengan pistol di Montfavet, di dekat Kota Avignon, Prancis.***