POTENSI BISNIS - Dunia manga berduka. Akira Toriyama, sang maestro di balik karya legendaris Dragon Ball, telah menghembuskan nafas terakhirnya di usia 68 tahun.
Kepergiannya meninggalkan lubang besar di industri manga dan anime, namun karyanya akan terus hidup dan menginspirasi generasi kreator masa depan.
Dari Desainer Menjadi Maestro Manga
Sebelum menjadi legenda manga, Toriyama bekerja di sebuah perusahaan desain. Namun, jiwa seninya yang besar dan keinginan untuk menghasilkan uang yang lebih cepat mendorongnya untuk terjun ke dunia manga.
Keputusan ini terbukti tepat, karena karyanya, Dragon Ball, meledak di pasaran dan mengantarkannya ke puncak kesuksesan.
Kisah Sang Pemburu Bola Naga yang Mendunia
Dragon Ball pertama kali terbit di majalah Shounen Weekly pada tahun 1985. Manga ini menceritakan petualangan Son Goku, seorang bocah dengan ekor monyet yang mencari tujuh bola naga.
Terinspirasi dari film komedi Drunken Master dan budaya Asia, termasuk Bali, Dragon Ball menjadi fenomena global.
Baca Juga: Wait! Sebelum Kamu Beli Realme C53, Simak Kekurangannya Berikut Ini
Kesuksesan yang Tak Tertandingi
Dragon Ball diadaptasi menjadi anime yang ditayangkan di 81 negara, menghasilkan 291 episode dan 24 film.
Tak hanya itu, hampir 50 gim video pun dibuat berdasarkan karakter-karakter ciptaan Toriyama.
Kesuksesan ini mengantarkannya menjadi salah satu mangaka terkaya dengan total kekayaan mencapai Rp 855 miliar.
Warisan yang Abadi
Toriyama telah meninggalkan warisan yang luar biasa. Dragon Ball bukan hanya sebuah manga, tetapi juga sebuah fenomena budaya yang telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.
Kepergiannya akan meninggalkan lubang besar, namun karyanya akan terus hidup dan menginspirasi generasi kreator masa depan.***