Resesi Adalah Penurunan Signifikan pada Kegiatan Ekonomi, Pengamat: Indonesia Tak Bisa Hindari Ini

23 September 2020, 10:45 WIB
Ilustrasi; Ekonomi Indonesia Pekan Ketiga September Deflasi.* /Pixabay/geralt

POTENSI BISNIS - Pengamat Ekonomi Universitas Padjajaran (Unpad), Marti Daniel Siyaranamual memaparkan bahwa resesi ekonomi ialah kondisi di mana terjadi penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi, yang berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi akan minus di kuartal III mendatang.

Menurutnya, pada kuartal III dari sisi konsumsi RT dan LNPRT masih diperkirakan berada di zona kontraksi yaitu minus 3 hingga 1,5 persen dengan total outlook 2020 di kisaran kontraksi 2,1 hingga minus 1 persen.

Baca Juga: Potensi Bisnis: Tips dan Trik Menanam Cabe Rawit pada Media Pot

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan mengalami kontraksi selama dua kali berturut-turut lantaran pada kuartal II yang lalu, kinerja perekonomian RI telah mencatatkan kontraksi hingga minus 5,23 persen.

"Kalau pertumbuhan ekonomi negatif terjadi berturut-turut di 2 kuartal yang berdekatan, itu adalah sinyal bahwa negara tersebut berada di jurang resesi," kata Martin saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu 23 September 2020.

Martin juga mengatakan, Indonesia tidak bisa menghindari resesi. Tidak hanya dirasakan Indonesia, resesi juga dirasakan oleh negara lain karena dampak dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Resep Membuat Salad Buah Yoghut dan Madu, Makanan Sehat dan Tepat untuk Membantu Diet Anda

"Indonesia resesi? Jawabannya iya, itu sudah pasti dan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Tapi itu bukan hanya terjadi di Indonesia saja, tapi di semua negara," ujarnya.

Dampak dari adanya resesi, kata Martin, akan berdampak pada meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.

"Ketika ada resesi, pertumbuhan ekonomi melemah, dampak sosialnya adalah orang banyak yang berhenti bekerja, kemiskinan dan pengangguran akan naik," ucapnya.

Dengan kondisi demikian, dia menilai kebijakan pemerintah yang melakukan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah langkah yang tepat.

Baca Juga: Setelah Nunung Dinyatakan Positif Covid-19, Sule Langsung Memilih Menjalani Swab Test

PEN sendiri adalah sejumlah program bantuan untuk masyarakat dari mulai program bantuan sosial bagi masyarakat kurang mampu, pemulihan UMKM, program subsidi upah, dan lain-lain.

Program tersebut mendorong geliat konsumsi masyarakat yang di masa pandemi ini lesu.

"Pemerintah menjaga agar konsumsi nasional itu ga turun-turun banget," katanya, Sebagaimana diberitakan prfmnews.pikiran-rakyat.com sebelumnya, "Indonesia Dekati Jurang Resesi, Pengamat Ekonomi Unpad Beberkan Dampaknya".***(Rian Firmansyah/prfmnews)

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler