Gubernur Jabar : Pandemi Membawa Hikmah bagi Jabar untuk Sokong UMKM Go Digital

15 Agustus 2020, 11:19 WIB
Ridwan Kamil saat menjadi narasumber webinar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Jabar Seri ke-5 dengan tema ‘Adaptasi Kebiasaan Baru Rekonstruksi Sosial-Budaya melalui Media dan Komunikasi Publik’ dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 09 Juli 2020./ / /DOK.HUMAS PEMPROV JABAR/pangandaran.pikiran-rakyat.com

POTENSI BISNIS - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menyatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi di Jabar terut membawa hikmat ataupun kontribusi positif terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini, hampir 90 pesen aktivitas ekonomi di Jabar disokong oleh UMKM.

Oleh karena itu, masa pandemi ini menjadi momentum Jawa Barat untuk membangkitkan ekonomi lewat upaya UMKM digital, dengan memanfaatkan perdagangan elektronik atau e-commerce.

Baca Juga: Gedung DPRD Jabar Ditutup Sementara Akibat 38 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19

"Dari hikmah pandemi Covid-19 ini, di tahun mendatang 2021 kita akan memeratakan keadilan digital di seluruh desa-desa di wilayah Jawa Barat," kata Ridwan Kamil, saat menjadi pembicara pada webinar Strengthening The Economic Revival Through Digital Innovation Towards 'Indonesia Maju' dalam rangka 7th Anniversary Telkom University, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat 14 Agustus 2020.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyampaikan, merujuk data Redseer (2020) terkait volume transaksi e-commerce di tengah pandemi pada periode Februasi-Mei 2020. Sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari Pikiran-Rakyat.com "Hikmah Pandemi di Jawa Barat: UMKM Didorong Go Digital", volume penjualan naik mencapai 44 persen atau sekitar 121 juta penjualan.

Jumlah pembeli pun naik 17 persen atau 17 juta pembeli. Selain itu, jumlah penjual ikut naik hingga 15 persen atau 1,45 juta penjual.

Baca Juga: Tempat Liburan yang Memukau di Kabupaten Bandung Barat dengan Harga Terjangkau

“Oleh karena itu, kita terus mempromosikan agar UMKM di Indonesia maupun di Jawa Barat ini semuanya hijrah ke digital. Ini menjadi peluang dan momentum termasuk bagi Telkom University untuk mengedukasi go digital dalam skala penuh,” ucap Kang Emil.

Selain itu, dalam mengisi webinar tersebut, Kang Emil juga memaparkan kondisi terkini terkait perekonomian Jabar serta strategi untuk membangkitkannya kembali.

Berdasarkan studi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), ekonomi hingga kesehatan di Jabar dinilai dalam kondisi terkendali di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Logo HUT ke-75 Republik Indonesia Instan Siap Pakai Bisa Didownload di Sini

Menurut CSIS, Jabar berada pada Kuadran I di mana ekonomi membaik dan kesehatan pun membaik.

“Berita baiknya ialah Jawa Barat ini lebih terkendali secara umum dibanding provinsi besar lainnya terkait Covid-19, juga terkait ekonomi yang sudah kita relaksasi. Maka Jawa Barat masuk ke kuadran di kanan atas yaitu ekonomi membaik dan kesehatan membaik,” tuturnya.

Adapun selama pandemi Covid-19, Kang Emil menambahkan, bahwa industri pangan atau pertanian menjadi sektor yang tidak terdampak secara signifikan.

Dia pun yakin, industri pertanian dengan dukungan teknologi digital atau berbasis 4.0 akan menjadi ekonomi masa depan Jabar.

Maka dari itu, Kang Emil mengajak kaum Milenial dan Generasi Z di Jabar untuk memanfaatkan potensi di desa dalam mengembangkan ekonomi berbasis perdesaan dengan dukungan teknologi digital.

“Dari catatan kami, industri pangan pertanian terkoreksinya sangat kecil dibanding jasa manufaktur. Jadi, pertanian menjadi sebuah keyakinan baru bahwa jika kita bisa swasembada, hal itu bisa menjadi peluang luar biasa bagi kaum milenial atau Generasi Z,” imbuhnya.

“Maka kampanye saya sekarang adalah 'Mari kita tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia'. Tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia ini hanya bisa dilakukan kalau kita melakukan 4.0 atau digitalisasi,” ucapnya.

Selain daripada itu, Kang Emil pun menegaskan UMKM dan pertanian yang didorong ke arah digital, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar memiliki visi 'Digital West Java' di semua sektor termasuk urusan pemerintahan.

"Kami akan mentransformasikan seluruh mindset Jawa Barat ini ke digital. Dari level yang paling primitif men-scan dokumen sampai ke level yang paling canggih melakukan Internet of Things (IoT) itu sudah dilakukan di Jawa Barat,” kata Kang Emil.

Secara umum, digitalisasi masuk dalam salah satu peluang Jabar untuk membangkitkan ekonomi di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Kang Emil menjelaskan, terdapat tujuh sektor yang bisa menjadi peluang Jabar tersebut. Pertama, menarik investasi dunia usaha yang akan bergeser dari China. Kedua, swasembada produk-produk kesehatan. Ketiga, medical tourism sebagai upaya mewujudkan Jabar menjadi pusat kesehatan terbaik di Indonesia. Keempat, hijrah 100 persen kepada automasi atau teknologi.

Kelima, inovasi digital. Keenam, inovasi untuk mendukung pelestarian lingkungan, salah satunya dengan membangun pabrik yang bisa mengubah plastik menjadi solar. Dan ketujuh, local tourism atau investasi dengan memanfaatkan sektor pariwisata lokal.*** (Native/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Pipin L Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler