Kab. Pangandaran Siapkan Dana Rp8,5 Miliar untuk Keperluan Masuk Sekolah September Mendatang

13 Agustus 2020, 18:26 WIB
ILUSTRASI: Kegiatan belajar mengajar/ /pexels/@panditwiguna

POTENSI BISNIS - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menetapkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar tatap muka akan di mulai pada awal September 2020 mendatang.

Hal tersebut diputuskan berdasarkan hasil rapat dengan berbagai komponen. Jeje mengatakan, hari ini melakukan rapat dengan berbagi komponen terkait persiapan masuk sekolah.

"Kita ingin awal September 2020 mendatang, sekolah sudah dibuka," kata Jeje Kamis 13 Agustus 2020, sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari pikiran-rakyat.com "Awal September 2020 Mulai Masuk Sekolah, Dana Rp8,5 Miliar Disiapkan di Pangandaran".

Baca Juga: Besok Pengumuman SBMPTN 2020, Cek Waktu dan Linknya

Menurutnya saat rapat telah dibentuk tim, ada bagian persiapan alat protokol kesehatan, bagian evaluasi dan koordinasi dengan bagian lainnya.

Dia berharap dalam dua pekan ini berbagai persiapan bisa dilakukan, sehingga kegiatan sekolah mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP hingga SLTA bisa dimulai.

"Kita siapkan sebanyak 81 ribu face shield, masker, wastafel thermo gun, hand sanitizer elektrik, itu kita gunakan dengan menghabiskan dana 8,5 miliar," ucapnya.

Namun, dia menambahkan, meskipun tidak memiliki anggaran saat kegiatan sekolah juga ingin di buka, dan ingin maksimal untuk protokol kesehatannya.

Baca Juga: JK dan Sederet Tokoh Muda akan Bahas Pandemi, Inovasi dan Cara Men-support Talenta Muda Indonesia

Maka menjadi fokus dalam pengadaan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD), yang harus dipersiapkan untuk memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka kembali.

"Untungnya kita mendapat reward dari pemerintah pusat Dana Insentif Daerah (DID) kepada 163 kabupaten/kota di Indonesia yang penanganan kasus Covid-19 nya rendah termasuk Kab. Pangandaran mendapat 14 miliar. Nah 8,5 miliar kita bisa gunakan pengadaan kelengkapan protokol kesehatan kita akan ambil dari dana tersebut," ungkapnya.

Sebelum kegiatan sekolah di mulai, Jeje menegaskan ada dua tahap untuk pelaksanaan Swab tes.

Baca Juga: Komisi III DRPD Jabar Meminta Pemprov Perhatikan Harga Komoditas Pertanian Anjok saat AKB

Pertama kata Jeje, Swab tes dilakukan secara acak bagi tenaga guru baik dilingkungan Dinas Pendidikan maupun Kementerian Agama.

"Minimal nanti kita punya pemetaan Swab dan kedua apabila proses kegiatan sekolah sudah berjalan, setiap minggu juga kita akan dilakukan Swab dengan PCR," pungkas Jeje.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler