Akuntan Milenial Diharapkan Memiliki Visi-Misi Profesional, Meski Indonesia Dibayangi Resesi

2 Agustus 2020, 13:05 WIB
Ilustrasi: akuntasi/ /pixabay/200degrees

POTENSI BISNIS - Di masa pandemi Covid-19 saat ini, begitu banyak elemen-elemen usaha yang mengalami penurunan.

Negara di dunia yang telah mengalami resesi, seperti Korea Selatan dan Singapura.

Bagaimana dengan Indoensia, yang kekuatan ekonominya di topang dari konsumsi domestik "kebutuhan rumah tangga".

Lalu bagaimana jika Indonesia mengalami resesi? Apakah di penghujung 2020 Indonesia akan mengalami resesi?.

Dosen Akuntasi Lembaga Program PSDKU UNDIP Imam Prayogo mengatakan, bahwa dirinya optimis, mengenai hal itu tidak akan terjadi. Sebab, saat ini Pemerintah Indonesia memberikan berbagai stimulus ekonomi untuk sektor usaha, guna mampu bertahan di masa pandemi, tak terkecuali UMKM.

Menurutnya, Indonesia juga sedang dalam proses perubahan menjadi 'Birokrasi Kelas Dunia 2025', sesuai PP Nomor 81 Tahun 2010 dalam Tranformasi Birokrasi. Itu artinya, pemerintah secara optimal menerapkan pelayanan publik kepada masyarakat.

"Pemerintah RI saja sudah lebih dari 70 tahun, masih mau melakukan perubahan 'baik'. Kita sebagai generasi milenial penerus bangsa harus dapat membuat terobosan, dan inovasi terhadap kemajuan bangsa Indonesia," kata Imam, dikutip Potensi-Bisnis.com dari WartaEkonomi pada Minggu 2 Agustus 2020.

Dia menjelaskan, khususnya di bidang akuntansi untuk genersasi milenial diharap memiliki visi-misi kedepan secara profesional, dan kompetensi dalam kemajuan bangsa Indonesia.

"Perdalam bidang ilmu dan skill, seperti membuat laporan keuangan, menganalisan laporan keuangan, dan mereview keuangan," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan, bahwa masyarakat sejatinya kreatif dan inovatif. Akan tetapi, perlu diberikan ruang dan jalan yang tepat.

Dalam hal ini dapat mempercepat perkembangan kemajuan Indonesia. Akuntas milenial harus memilki sertifikasi keahlian, dan dapat diperoleh ketika masih berstatus mahasiswa., seperti Certified Accountant (CA), Registered Securities Analyst (RSA) dan lainnya.

Masyarakat Indonesia sejatinya kreatif dan inovatif, namun perlu diberikan ruang dan jalan yang tepat. Hal ini dapat mempercepat perkembangan kemajuan Indonesia. Akuntan milenial harus memiliki sertifikasi keahlian dan dapat diperoleh ketika masih berstatus mahasiswa, seperti Certified Accountant (CA), Registered Securities Analyst (RSA), dan lainnya.

"Beberapa contoh generasi milenial akuntan, seperti Listiyani, SE., Ak., CA (27 thn) sebagai eks senior auditor BDO Indoensia, juga pemilik merk dagang kuliner. Lalu Ahmad Khadik, SAk., Ak (28) selain pengusaha sukses laundry, setiap tahunnya Ahmad mampu menguliahkan karyawannya untuk ikut S1, dan dipercaya sebagai sekretaris desa, juga direktur keuangan Bumde. Kemudian Maghfiroh, SE., CRMO (23) selama menempuh S1 jurusan akuntansi, juga berprofesi sebagai ustadzah di PTQ dan aktivis organisasi keagamaan. Sekarang ia menjadi auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) Shing When," papar Imam.

Dalam acara diskusi webinar bertajuk "Peran Akuntan Muda dalam Pengaruh dan Penanganan Perekonomian Masa Pandemi Covid-19", menghadirkan narasumber diantarnya, Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Haryajid Ramelan, Dosen Akuntansi Lembaga Pengelola PSDKU UNDIP Imam Prayogo, dan Pembina Perkumpulan Akuntan Muda Bangka Belitung Suhardi.

Sementara itu. Haryajid Ramelan mengatakan, banyak negara yang dalam penanganan Covid-19 memberikan stimulus untuk perekonomian negaranya. Setiap negara berbeda-beda memberika stimulusnya.

Indonesia sendiri, untuk penanganan Covid-19 membentuk Gugus tugas penanganan yang selalu update informasi tentang data Covid di Indonesia.

Dia mencontohkan di Indonesia, misal sektor UMKM yang mendapat perhatian dari pemerintah. Kucuran dana bantuan sebagai stimulus guna bertahan dan mampu bangkit dari keterpurukan di saat pandemi ini.

“Dilihat dari sisi investasi pasar modal dengan kondisi Covid-19 akan ada potensi gagal bayar untuk jangka pendek selama Covid-19, tapi untuk jangka panjang akan menguntungkan," ujarnya.

Dalam kesempatan lain, Suhardi mengatakan, Jika investor berani ambil resiko maka pada saat Covid-19, ini saat tepat untuk membeli saham untuk jangka panjang, karena setelah Covid-19 diprediksi bisa meningkat dilihat dari sisi return yang didapat.

“Wujud peran aktif akuntan milenial di era pandemi Covid-19 ini, mampu menjadi analis, penasehat (advisor), mitra teknologi, dan peran baru di dunia usaha," jelasnya.

Suhardi menambahkan, perlunya sikap integritas, komitmen, semangat tinggi dan optimisme akuntanmilenial dalam menyikapi keadaan yang tak terduga. Ditunjang dengan complex problem solving, social skill, process skill, system skill dan cognitive abilities skill sehingga sumbangsih akuntan muda milenial dapat terasa manfaatnya di masa depan.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler