Indonesia Terima 1,4 Juta Dosis Vaksin Sinopharm, Wamen BUMN: Pengadaan Vaksin Gotong Royong

16 Juli 2021, 17:01 WIB
Foto ilustrasi vaksin Sinopharm. Indonesia Terima 1,4 Juta Dosis Vaksin Sinopharm, Wamen BUMN: Bagian dari Pengadaan Vaksin Gotong Royong.* /PMJ News

POTENSI BISNIS - Indonesia kembali menerima 1,4 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinopharm.

Vaksin tersebut telah tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat 16 Juli 2021, siang.

Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury menyampaikan, mengenai kedatangan vaksin Sinopharm tersebut.

Baca Juga: Satu Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia, Kemenkes: Upaya Capai Herd Immunity

“Alhamdulillah pada siang hari ini Indonesia menerima kembali 1.408.000 dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinopharm dan tiba hari ini dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia,” kata Pahala dalam keterangan persnya secara daring, dikutip PotensiBisnis.com dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Jumat 16 Juli 2021.

Menurutnya, penerimaan vaksin ini adalah tahapan keempat dari rangkaian kedatangan vaksin Sinopharm sebagai bagian dari pengadaan Vaksin Gotong Royong.

"Penerimaan vaksin ini akan dilaksanakan oleh Kimia Farma bekerja sama dengan Sinopharm, dengan total suplai sebesar 15 juta dosis vaksin," katanya.

Baca Juga: Mendag Lutfi Upayakan Suplai Vaksin dari Negara Satu di Antara Mitra Dagang Indonesia

Pahala mengatakan, dalam waktu dekat ini Indonesia akan menerima tambahan lagi sekitar 1,1 juta dosis vaksin pada 19 Juli 2021.

"Dalam dua minggu mendatang, pada minggu terakhir di Juli 2021, akan menerima dua juta dosis vaksin kembali," ujarnya.

“Jadi di dalam bulan Juli ini kita insyaallah akan menerima kurang lebih sekitar 6 juta (dosis) vaksin Sinopharm yang merupakan bagian dari program Vaksin Gotong Royong,” lanjut Pahala.

Baca Juga: BPOM Resmi Keluarkan Izin EUA Vaksin Comirnaty dari Platform mRNA

Menurut Pahala, pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong ini dapat menjadi opsi tambahan bagi masyarakat.

Yang mana, untuk mendukung tercapainya target vaksinasi nasional untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

“Ini juga diharapkan bisa membantu para WNA yang bertugas ataupun juga yang tinggal di Indonesia agar mereka juga bisa terlindungi,” jelasnya.

Pahala mengatakan, pelaksanaan vaksinasi dengan skema ini juga dapat membangun semangat kolaborasi dan gotong royong masyarakat Indonesia.

“Tentunya salah satu semangat sesuai dengan namanya dari Vaksin Gotong Royong adalah bagaimana kita bisa membangun semangat kolaborasi, gotong royong masyarakat Indonesia untuk bisa mendukung program pemerintah dalam program vaksinasi ini,” tegasnya.

Pahala menjelaskan, jika pendanaan Vaksinasi Gotong Royong ini tidak berasal dari APBN, baik untuk pembelian maupun pengiriman vaksin serta pelaksanaan vaksinasinya.

“Vaksin ini juga tidak menggunakan vaksin bagian dari program pemerintah ataupun vaksin hibah dari negara-negara sahabat," jelas Pahala.

"Sehingga, kita berharap jika program Vaksin Gotong Royong ini betul-betul berasal dari vaksin Sinopharm yang dibeli langsung untuk tujuan pelaksanaan dari Vaksin Gotong Royong,” katanya.

Pahala berharap, kehadiran vaksin Sinopharm ini diharapkan bisa menambah jenis merk vaksin dan melengkapi jenis-jenis vaksin lainnya.

Agar nantinya masyarakat Indonesia tidak ragu untuk bisa melaksanakan vaksinasi.

"Karena vaksin dapat mengurangi risiko sakit berat bila terpapar Covid-19 yang terus bermutasi ini," ujarnya.

“Selain vaksinasi juga kami berharap bahwa masyarakat terus melaksanakan protokol kesehatan, melaksanakan 5M dan menjaga kesehatan," kata Pahala.

"Serta mematuhi kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan khususnya yang terkait dengan daerah-daerah yang sudah ditetapkan menjadi bagin dari PPKM Darurat,” jelasnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler