Google Doodle Selasa 11 Mei 2021, Rayakan Ulang Tahun K.R.T Hardjonagoro ke-90 Pelopor Batik Nasional

11 Mei 2021, 10:58 WIB
Hari ini Selasa, 11 Mei 2021 K.R.T Hardjonagoro muncul di Google Doodle /Google

 

POTENSI BISNIS - Google merayakan ulang tahun ke-90 Go Tik Swan atau yang dikenal dengan nama K.R.T. Hardjonagoro yang jatuh pada hari ini, Selasa, 11 Mei 2021.

Dalam merayakan hari lahirnya K.R.T. Hardjonagoro, Google doodle hari ini muncul dengan gambar batik dan lukisannya Go Tik Swan yang muncul hari ini.

K.R.T. Hardjonagoro adalah seorang budayawan dan sastrawan Indonesia yang merupakan seorang ahli seni kontemporer dalam desain kain dengan menggunakan lilin panas atau yang biasa disebut dengan batik.

Baca Juga: Kode Redeem FF Selasa 11 Mei 2021: Dapatkan Skin Langka dari Garena Gratis

K.R.T. Hardjonagoro lahir pada tahun 1931 di Solo, Ia merupakan putra sulung dari keluarga Tionghoa di kota Solo (Surakarta).

Sejak kecil K.R.T. Hardjonagoro diasuh oleh kakeknya yang bernama Tjan Khay Sing. Kakeknya merupakan seorang pengusaha batik di Solo, setidaknya memiliki empat tempat pembatikan dengan jumlah karyawan yang mecapai 1000 orang.

Degan latar belakang keluarga di bidang seni, K.R.T. Hardjonagoro tentunya sering berkecimbung didunia seni khususnya seni membatik.

Baca Juga: 5 Tips Mudah Menjaga Konsentrasi saat Berpuasa

Terpesona oleh leluhurnya, K.R.T. Hardjonagoro mengeksplorasi lebih jauh dengan mengemban pendidikan di Universitas Indonesia dalam bidang sastra dan tari.

Ketika itu awal mulanya, dalam salah satu pertunjukan tari di kampusnya, presiden Soekarno mengetahui latar belakang keluarganya.

Lantas K.R.T. Hardjonagoro ditugaskan untuk membuat gaya batik baru yang dapat mengatasi perpecahan dan mempersatukan bangsa Indonesia.

kemudian pada 1950-an, K.R.T. Hardjonagoro memenuhi permintaan dari Soekarno dengan memadukan teknik batik daerah untuk memperkenalkan batik Indonesia.

Ketika itu ia begitu tertarik atas saran dari Soekarno, lalu pulang ke Solo untuk mendalami segala sesuatu tentang batik, termasuk sejarah dan falsafahnya.

Pengagungan yang tinggi terhadap hasil karyanya sangat disayangi oleh K.R.T. Hardjonagoro.

Sehingga setiap helai batik memiliki makna filosofis, bahkan mengembangkan motif pada tahun 70-an berjudul Kembang Bangah sebagai surat cinta atas jati dirinya.

Pola yang sudah dikembangkan itu diberinya warna-warna baru yang cerah, bukan hanya coklat, biru dan putih kekuningan seperti yang lazim dijumpai pada batik Solo-Yogya. Lahirlah yang disebut “Batik Indonesia”.

Saat itu warna-warna cerah cuma dipakai pada batik Pekalongan, namun motif batik Pekalongan kebanyakan buketan (karangan bunga aneka warna) yang berbeda sekali dari motif batik Vorstenlanden (Solo dan Yogya) yang biasanya sarat makna.

Selain ahli dalam membatik dan budaya Jawa, K.R.T. Hardjonagoro juga seorang ahli keris dan pemain gamelan yang terampil (bentuk orkestra populer dari musik tradisional Indonesia).

Atas prestasinya tersebut, pemerintah Surakarta menghormatinya dengan gelar bangsawan Panembahan Hardjonegoro.***

Editor: Pipin L Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler