Ali Ngabalin ke Yahya Waloni: Dia Baru Membaca Satu Lembar Sudah Seperti Ulama Besar

21 April 2021, 14:10 WIB
Ali Ngabalin menilai Yahya Waloni hanya seorang pendakwah baru. Ali Ngabalin mempercayakan pada kepolisian dalam menindaknya. /Instagram/@ustadyahyawaloni

POTENSI BISNIS - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin membeberkan alasan pemerintah tak kunjung menangkap Yahya Waloni.

Ali Ngabalin menilai Yahya Waloni hanya seorang pendakwah baru.

Tetapi, acap kali melontarkan ujaran kebencian dan penistaan agama.

Baca Juga: Potensi Bisnis Kerajinan Limbah Daun Tembakau bisa Dapatkan Cuan Jutaan Rupiah

"Dia baru membaca satu lembar sudah seperti ulama besar."

"Kemudian, tidak ada satu mimbar pun yang dia tidak pakai dengan menghujat dan caci maki," ucap Ali Ngabalin.

Ali Ngabalin mempercayakan pada kepolisian dalam menindak aduan-aduan kasus penistaan agama atau ujaran kebencian.

Baca Juga: Viking Persib Club Siap Ikuti Regulasi Jika Kembali Diizinkan Menonton Ke Stadion

"Mari kita berikan kepercayaan sepenuhnya kepada kepolisian negara."

"Itu adalah alat negara dan biarlah mereka dengan secara profesional melakukan tugas-tugasnya," kata Ali Ngabalin.

Sebelumnya, Yahya Waloni selama ini kerap membuat "bising" pemerintahan Presiden Joko Widodo, kolega, hingga buzzer-nya.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK Kamis 22 April 2021: Leo, Taurus dan Pisces Siap-Siap Mendapatkan Keuntungan

Tak sedikit pula tokoh agama jadi sasasan kritik pedas dari Yahya Waloni.

Yahya Waloni terbaru, dituding barisan kelompok tertentu melakukan penistaan agama.

Dia diduga melakukanujaran kebencian kepada sejumlah nama tokoh politik.

"Yahya Waloni itu menyebutkan jelas-jelas nama Ali Mochtar Ngabalin, Tuan Guru Bajang, Kyai Ma'ruf Amin, dan Megawati Soekarnoputri dalam pidato-pidatonya," kata Ali Ngabalin dalam acara talkshow 'Catatan Demokrasi' yang tayang dalam kanal YouTube tvOne News.

Alasan Yahya Waloni tak kunjung ditangkap lantaran khawatir akan menimbulkan narasi kriminalisasi ulama.

"Kalau saya lapor dia sebagai korban ini, apa yang keluar?"

"Melakukan kriminalisasi pada ulama," kata Ali Ngabalin, menabahkan.

Selain itu, Ali Ngabalin sebagai Staf KSP atau orang Istana juga akan diseret dalam narasi kriminalisasi ulama jika melaporkan Yahya Waloni.

"Tapi, kalau saya datang langsung ke Bariskrim kemudian saya lapor, pasti dibilang, 'oh ini dibilang orang pemerintah."

"Ini penistaan terhadap ulama, kriminalisasi," ujar Ali Ngabalin.

Karenanya, Ali Ngabalin mengajak untuk berkontemplasi terkait Yahya Waloni tidak kunjung dipolisikan.

"Di situlah saya bilang pakai otak dan hatimu," ucap Ali Ngabalin, sebagaimana dikutip potensibisnis.pikiran-rakyat.com pada Rabu, 21 April 2021.***

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler