POTENSI BISNIS - Bappenas menargetkan pembangunan Istana Negara di ibu kota baru, dirampungkan pada 2024.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, optimis pembangunan istana presiden di ibu kota baru yang sesuai rencana akan di bangun tahun 2021 dan selesai di 2024.
Suharso juga merencanakan agar tepat di tanggal 17 Agustus 2024, Presiden Republik Indonesia bisa merayakan peringatan HUT RI disana.
“Kita optimistis mudah-mudahan pembangunan Istana Presiden bisa groundbreaking pada tahun ini. Tanggal 17 Agustus 2024 itu presiden bisa melaksanakan 17 Agustusan di ibu kota negara baru,” kata Suharso
Baca Juga: Persib VS Persiraja, Robert Alberts Mainkan Rashad Noor Sejak Awal Laga
Suharso, mengatakan estimasi pembangunan istana negara tersebut akan rampung di 2024 dan telah melalui berbagai perhitungan dengan cermat terkait sasaran program vaksinasi dan tercapainya herd immunity.
Suharso pun menjelaskan pihaknya bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), telah menyelaraskan materi mengenai rencana induk ibu kota negara dan urban design.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata, menyebut desain istana negara saat ini sudah memasuki tahap gagasan awal dan tahapannya prosesnya terus berjalan.
Rudy pun menjelaskan desain istana negara tersebut yang dibangun di ibu kota negara baru memilii desain seperti garuda dan di rancang oleh biro arsitek Nuart milik Nyoman Nuarta.
“Desain itu merupakan gagasan awal yang dapat diperdalam dan didiskusikan bersama para ahli di bidang arsitektur dan perencana,” ujar Rudy
Kementerian PPN/Bappenas menyebutkan pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur akan menciptakan sebuah pusat ekonomi baru.
Tak hanya itu saja, pembanguna ibu kota baru akan mempercepat pemerataan ekonomi hingga dapat membuka jutaaan lapangan kerja baru dengan tumbuhnya sektor-sektor ekonomi yang memiliki nilai tinggi.
Pembangunan ibu kota baru ini juga, dapat memperkokoh struktur ekonomi Kalimantan Timur dan menyetarakannya dengan negara maju.
Kemudian juga dapat mempercepat peningankatan per kapita masyarakat Indonesia agar setara dengan negara-negara berpendapatan tinggi.***