Teror Longsor Dirasakan Warga Cimanggung, Sekda Sumedang Siapkan 3 Lokasi Ini untuk Relokasi

11 Januari 2021, 09:03 WIB
Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman /Ade Hadeli/galamedia/

POTENSIBISNIS.COM - Sejumlah warga dan korban longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang akan segera direlokasi.

Hal itu menjadi tugas tercepat Pemkan Sumedang untuk menghindari hal tak diinginkan seperti longsor yang terjadi pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Lokasi tanah longsor yang sangat menghkawatirkan itu, ditakutkan akan kembali memakan korban mengingat intensitas hujan di wilayah Sumedang masih tinggi.

Baca Juga: Anak Buah Jokowi Sebar Foto Hoaks? Ini Kata Pakar Roy Suryo ke Ali Ngabalin Soal Wanita dan Pesawat

Tak hanya itu, Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini yang datang langsung ke lokasi kejadian pada Minggu, 10 Januari 2021, meminta langsung Pemkab Sumedang secepat mungkin merelokasi korban selamat dan warga sekitar agar jauh dari ancaman longsor.

Selain itu, Mensos Risma memerintahkan untuk sesegera mungkin merelokasi korban selamat dan masyarakat sekitar lokasi longsor.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman mengatakan, ada tiga tempat yang disiapkan untuk relokasi korban tanah longsor di Cimanggung.

Baca Juga: Musibah di Awal 2021, Kirimkan Doa Ini untuk Korban Hingga Tim Relawan Kemanusiaan

Ketiga tempat tersebut merupakan bangunan sekolah dasar. Satu di antaranya di SDN Cipareuag.

Herman menuturkan, untuk jangka panjang, Pemkab Sumedang juga menyiapkan lokasi relokasi di tanah kas desa di wilayah Desa Cihanjuang yang aman dari bencana.

Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) telah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah Kabupaten Sumedang yang terdampak tanah longsor tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini.

Baca Juga: Peringati Hut ke-48, DPC PDIP Kota Mataram Bersihkan Sungai dan Tanam Pohon

Kemudian pengerahan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan unsur Kampung Siaga Bencana (KSB) untuk melakukan pendataan korban, evakuasi korban ke tempat aman khususnya kepada kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.

Mereka juga melakukan pendistribusian logistik dan beras regular untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir yang bersumber dari Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.

Total bantuan yang telah disalurkan untuk penanganan bencana sebesar Rp 1.053.703.150. Terdiri dari bantuan logistik tanggap darurat sebesar Rp 888, 7 juta, beras reguler sebanyak 3.000 dengan nilai Rp 31,8 juta, dan santunan ahli waris untuk 11 orang dengan indeks Rp 15 juta/ahli waris sebesar Rp 165 juta.

Adapun bantuan logistik Kemensos terdiri dari tenda serbaguna keluarga sebanyak 10 unit, velbed sebanyak 150 unit, matras sebanyak 1.200 lembar, kasur sebanyak 600 buah, dan selimut sebanyak 1.000 lembar.

Kepala BNPB, Doni Monardo meminta masyarakat jangan dulu menempati rumah di kawasan berbahaya sampai pemerintah pusat dan pemerintah provinsi mengeluarkan hasil kajian pendataan rumah-rumah yang masih boleh ditempati kembali.

BNPB berharap masyarakat dapat tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, maupun angin kencang.

Persiapan diri sendiri, keluarga dan komunitas sangat dibutuhkan sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari sedini mungkin, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler