POTENSIBISNIS - Mahfud MD jadi sorotan masyarakat, usai dirinya mengumumkan bubarnya Front Pembela Islam (FPI) pada Rabu, 30 Desember 2020 lalu.
Banyak tokoh menyoroti terkait pembubaran FPI kali ini, tak terkecuali Politikus Partai Demokrat, Andi Arief.
Tiba-tiba Andi Arief, sentil Mahfud MD melalui akun Twitter miliknya @Andiarief_.
Baca Juga: Ditanya Mahfud MD Siapa 'Jendral Tua', Andi Arief Malah Bilang Ini ke Mahfud MD
Melalui cuitan Twitter, Andi meminta Mahfud MD agar bisa terbuka untuk beriskusi dengan civil society.
Bahkan, Andi Arief juga menegaskan, saran yang berasal dari civil society tersebut sudah pasti tidak akan menjerumuskan pemerintah.
"Mudah-mudahan Pak Prof @mohmahfudmd mau berdiskusi dan mendengarkan civil society yang pasti tak menjerumuskan," tulis Andi dalam Twitter @Andiarief_ sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com pada Jumat 1 Januari 2020.
Lebih lanjut, Andi Arief juga membandingkan antara saran dan masukan yang diberikan oleh civil society dengan "Jendral tua" Pelanggar HAM.
Baca Juga: Antara FPI dan Pandemi, Ridwan Kamil Minta Semua Fokus Lawan Covid-19
"Ketimbang mendengarkan pandangan-pandangan yang bisa menyesatkan dari jendral tua yang sudah terbukti menyesatkan dan melanggar HAM," tulis Andi.
Entah apa maksud dari perkataan Jendral Tua yang ditulis Andi Arief tersebut, namun Mahfud MD langsung membalas cuitan Andi Arief.
Mahfud MD justru mempertanyakan siapa Jendral Tua yang dimaksud Andi Arief.
"Jenderal Tua yg mana, Dinda?" tulis @mohmahfudmd, sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com pada Jumat 1 Januari 2020.
Baca Juga: FPI Bisa Muncul Lagi, Ini Syarat dari Mahfud MD
Selain itu, Mahfud justru menyebutkan beberapa Jendral yang kerapkali berdiskusi dengannya untuk membantu menjelaskan siapa Jendral Tua yang dimaksud Andi Arief tersebut.
Bahkan, Nama Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY disebut-sebut Mahfud MD guna mengetahui siapa yang dimaksud Jendral Tua Pelanggar HAM tersebut.
"Bnyk jenderal senior yg sering berdiskusi dgn sy spt Pak SBY, Pak Prabowo, Pak LBP, Pak Tri, Pak Saiful S," kata Mahfud.
Hingga berita ini dimuat, belum ada klarifikasi jawaban maksud Andi Arief tentang cuitan Jendral Tua pelanggar HAM tersebut.***