Cek Penyebab Gagal Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta, Ternyata Ini

9 Desember 2020, 14:59 WIB
Maaf, penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan berkurang 1,3 Juta Orang, Anda termasuk? cek di sini! /Foto: ANTARA /Sigid Kurniawan

POTENSIBISNIS – Rekening memang menjadi masalah utama dalam penyebab BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 juta.

Permasalahan tersebut memang disebabkan oleh adanya rekening tidak valid, sehingga Anda tidak dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 juta.

Untuk itu hindarilah rekening tidak valid seperti itu, karena akan merugikan kita sebagai penerima.

Berikut inikah rekening yang menyebabkan Anda  gagal menerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 juta:

Baca Juga: Biodata Singkat Glenca Chysara Pemeran Elsa Sinetro Elsa, Sehari-harinya Ramah dan Penyayang

  1. Rekening tidak sesuai NIK
  2. Rekening yang sudah tidak aktif
  3. Rekening pasif
  4. Rekening yang tidak terdaftar
  5. Rekening telah dibekukan oleh Bank.

Jika tetap bermasalah dalam penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 juta, bisa laporkan dengan cara berikut:

  1. Buka laman https://kemnaker.go.id/
  2. Pilih kanal Subsidi Upah atau https://bsu.kemnaker.go.id/
  3. Atau bisa langsung klik https://bantuan.kemnaker.go.id/support/home
  4. Masukkan laporan atau pertanyaan seputar BLT ini ke kanal yang tersedia.

Berikut inilah persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 juta:

  1. Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
  2. Terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga kerja yang masih aktif di BPJS Ketenagakerjaan yang dibuktikan dengan nomor kartu kepesertaan.
  3. Peserta yang membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan upah di bawah Rp5 juta sesuai upah yang di laporkan kepada BPJS Ketenagakerjaan
  4. Pekerja atau butuh penerima upah
  5. Memiliki rekening bank yang aktif
  6. Peserta yang terdaftar sebagai peserta aktif di BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan bulan Juni 2020.

Baca Juga: Mata Najwa 9 Desember 2020 Live Streaming Trans 7: 'Juara Pilkada Era Corona' Malam Ini

Karyawan juga dapat cek namanya apakah menerima bantuan atau tidak BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 juta dengan cara berikut ini:

  1. Buka website resmi Kementerian Ketenagakerjaan di link www.kemnaker.go.id
  2. Pada pojok kanan atas, kkik Daftar
  3. Jika belum memiliki akun, klik Daftar Sekarang yang terdapat pada bagian bawah kolom masuk
  4. Mulai isi data diri, masukkan NIK, Nama Orang Tua, Email, Nomor HP, Password, kemudian klik Daftar Sekarang
  5. Apabila sudah selesai, sistem akan mengirimkan kode OT melalui SMS ke nomor HP pendaftar
  6. Lakukan aktivasi akun, masuk kembali ke website, dan klik Masuk pada bagian pojok kanan atas website
  7. Lanjutkan pengisian formulir dengan lengkap
  8. Setelah lengkap akan muncul status pemberitahuan pada dasboard, apakah pendaftar masuk dalam daftar penerima bantuan BLT Subsidi Gaji yang diusulkan BPJS Ketenagakerjaan ke Kemnaker atau tidak
  9. Apabila nama pendaftar sudah terdaftar dalam sistem Kemnaker, namun belum mendapatkan bantuan Subsidi Gaji, dapat melakukan Kirim Aduan untuk menyampaikan keluhan.

Seperti yang diketahui sebelumnya, pada tahap satu Kemnaker sudah menyalurkan kepada 2.180.382 karyawan.

Sedangkan pada tahap dua disalurkan kepada 2.713.434 buruh. Maka jumlah dana yang telah disalurkan pada termin dua, sebesar Rp9,65 triliun.

Program pemerintah BLT BPJS Ketenagakerjaan merupakan salah satu program percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Bantuan ini diberikan pemerintah untuk pekerja formal yang bergaji Rp5 juta per bulan.

Baca Juga: Mata Najwa 9 Desember 2020 Live Streaming Trans 7: 'Juara Pilkada Era Corona' Malam Ini

Bantuan tersebut berupa subsidi sebesar Rp600.000 per bulan selama empat bulan, jadi BLT BPJS yang akan diterima yaitu sekitar Rp2,4 juta.

Mekanisme pencairan tetap mengikuti Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah berupa Subsidi Gaji atau Upah bagi Pekerja atau Buruh dalam Penanganan Dampak Covid-19 dan dibagi per tahap.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Kemnaker

Tags

Terkini

Terpopuler