Waspada! Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Ini Penelasan BNPB

1 Desember 2020, 07:26 WIB
Gunung Ile Lewotolok Meletus, 4 Bocah dan Seorang Remaja NTT Hilang /Antara Foto/Kornelis Kaha


POTENSIBISNIS - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa Gunung Ile Lewotolok kembali erupsi.

Gunung Ile Lewotolok menimbulkan kolom abu setinggi kurang lebih 700 meter dari atas puncak, atau 2.123 meter di atas permukaan laut, pada hari Senin 30 November pukul 23.20 WITA.

Berdasarkan hasil pemantauan Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Nusa Tenggara Timur (NTT) kolom abu teramati berwarna kelabu, dengan intensitas tebal condong ke arah selatan.

Baca Juga: Renault Samsung Tutup Lagi, Penjualan Produk Tak Kuat Lawan Covid-19

Erupsi tersebut terekam oleh sismogram dengan amplitudo masikmum 24 milimeter dan durasi kurang lebih 2 menit 25 detik, pada Selasa 1 Desember 2020, dilansir Antara.

Pos Pemantauan Gunung Ile Lewotolok juga melaporkan adanya suara gemuruh saat terjadinya erupsi.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan kenaikan status Gunung Ile Lewotolok menjadi Level III atau siaga.

Baca Juga: Geram! Menag Fachrul Beri Peringatan Keras pada ASN Soal ini

Hal tersebut dilakukan, setelah erupsi dan adanya peningkatan aktivitas gunung api tersebut pada Minggu 29 November 2020 lalu.

Atas penetapan status gunung api tersebut, maka PVMBG memberikan rekomendasi kepada masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok, dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya radius 4 kilometer dari puncak.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata dibantu tim gabungan dari instansi dan unsur terkait lainnya untuk mengkevakuasi para warga yang tinggal dalam Kawasan Rawan Bencana Gunung Ile Lewotolok.

Baca Juga: Sinopsis Film Total Recall 2012 Saksikan akan Tayang di Bioskop Trans TV Malam ini

Berdasarakn laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin pukul 22.00 WIB, ada sebanyak 4.628 jiwa yang telah dievakuasi di 7 titik pengungsian.

Adapun sebaran pengungsian tersebut meliputi Kantor Bupati lama sebanyak 3.672 jiwa, Aula Ankara 148 jiwa, Kelurahan Lewoleba Tengah 140 jiwa, Tapolangu 287 jiwa, Desa Baopana 15 jiwa, Kantor BKD PSDM 388 jiwa, dan Lapangan Harnus ada sebanyak 28 jiwa.

Berdasarkan data pekembangan hingga kini belum ada laporan mengenai korban jiwa yang meninggal atas peristiwa tersebut.

Hingga saat ini, kebutuhan mendesak meliputi tenda pengungsian, air, dan sanitasi, kebutuhan bayi dan balita, masker, selimut, alas tidur, terpal hingga dukungan relawan untuk anak-anak.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler