Namun jangan lupa membawa peralatan penerangan, sebab kondisi gowa yang gelap dan licin karena banyak genangan air yang mengalir di gowa tersebut. Jika anda tidak membawa alat penerangan disana juga banyak para penjual, sebab dari pintu masuk pun wisata religi pamijahan dipenuhi oleh lapak-lapak pedagang oleh-oleh dan kerajinan.
Baca Juga: Wisata Budaya Hits di Bandung, Alternatif Liburan Sambil Belajar untuk Anda dan Sekeluarga
Gowa Saparwadi ini menghubungkan jalan dari makam Syekh Abdul Muhyi menuju Kampung Panyalahan di Pamijahan. Gowa ini diyakini sebagai tempat berkumpulnya para wali dan juga dikunakan sebagai tempat menyendiri dan shalatnya Syekh Abdul Muhyi.
3. Kampung Panyalahan
Kampung ini tidak jauh dari makam Syekh Abdul Muhyi, cukup berjalan kaki melewati Gowa Saparwadi. Kampung Panyalahan ini menjadi tempat yang melegenda juga di Tasikmalaya. Masyarakat Tasikmalaya mengenal tempat ini sebagai legenda ‘Lalampahan Lembur Panyalahan’.***