Norovirus Sudah Masuk ke Indonesia, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

- 20 Oktober 2020, 16:46 WIB
Ilustrasi Norovirus.
Ilustrasi Norovirus. /.*/PIXABAY/ Anastasia Gepp


POTENSI BISNIS - Di tengah pandemi Covid-19 muncuk sebuah virus baru yang mencuri perhatian, ialah Norovirus sejak pekan lalu nama virus baru ini muncul.

Dari pekan lalu di China sudah sebanyak 70 mahasiswa di sebuah Universitas di Yaiyuan, Ibu Kota Provinsi Shanxi, China Utara terinfeksi Norovirus.

Norovirus ini menyebabkan juga KLB di China hingga terjadi Indonesia, terdapat 15,4 persen yang mengidap Norovirus dari 91 sampel fese yang diuji.

Baca Juga: Pasca Merger BUMN Perasuransian dan Penjaminan IFG Catatkan Total Aset Sebesar Rp72,5 Triliun

Hal tersebut diungkapkan pakar kesehatan Profesor Dr Ari Fahrial Syam, SpPD (K), dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Prof Ari mengungkapkan virus ini juga mulai bermunculan di Indonesia. Salah satunya dilaporkan peneliti Indonesia dalam Jurnal of Medical Virology pada Mei 2020.

Peneliti tersebut menunjukkan dari 91 sampai feses yang diperiksa terdapat 14 sampel atau 15,4 persen mengandung Norovirus.

Baca Juga: GRATIS! Nonton Timnas U-19 Indonesia vs Hadjuk Split di Mola TV Live Streaming dan Siaran NET TV

"Sampel penelitian yang dilakukan di awal tahun 2019 ini diambil dari beberapa rumah sakit di Kota Jambi. Pada kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia," ucap Prof Ari dalam keterangan resmi pada Selasa 20 Oktober 2020.

Dalam studi studi lain yang dilakukan pada sejumlah anak berusia kurang dari 5 tahun, yang dirawat akibat diar akut di rumah sakit di Surabaya, menunjukkan infeksi Genogroup Norovirus (GI dan II).

Hal itu terindentifikasi pada feses (tinja) 31 pasien anak berusia 1-60 bulan yang dirawat di rumah sakit dengan diare akut dari April 2012 hingga Maret 2013.

Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Indef Soroti Utang Pemerintah: Bayi Baru Lahir Menanggung Rp20,5 Juta

Norovirus ini dilaporkan menular dan gejalanya melalui makanan atau food borne. Prof Ari mengungkapkan Gejala dari serangan Norovirus ialah seperti keracunan makanan, kemudian demam, nyeri perut, diare, mual dan muntah.

"Gejala klinis ini juga muncul pada kejadian luar biasa norovirus yang terjadi di Tiongkok, tepatnya di Provinsi Shanxi. Gejala klinis muncul akibat virus ini bisa terjadi dalam 24 jam setelah mengkonsumsi makanan yang tercemar," papar Prof Ari.

Adapun cara pencegahannya, agar Norovirus tidak merebak, Prof Ari mengusulkan agar kualitas makanan yang disediakan restoran, kantor atau di rumah dijaga dengan baik.
Masyarakat Indonesia juga disarankan untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun.

Baca Juga: Peserta Prakerja Gelombang 9 Diharap Secepatnya Beli Pelatihan Pertama, Waktu Tersisa 3 Hari Lagi

"Sampai saat ini prinsip penanganan kalau terinfeksi Norovirus ialah memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare. Mengganti makan dengan yang lebih lunak seperti bubur dan menghindari makan pedas juga yang mengandung lemak," ujarnya.***

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x