Menurut Rudy, saat berbuka puasa, penderita diabetes harus mengontrol santapan mereka agar gula darah tetap stabil. Disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan porsi yang seimbang antara karbohidrat, protein, dan serat sesuai anjuran pemerintah dan WHO.
Baca Juga: Ramadhan 2024: Cocok untuk Berbuka Puasa, Inilah Manfaat Buah Delima bagi Kesehatan
Selain itu, disarankan juga untuk mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak, serta berbuka puasa dengan kurma sebanyak 3 atau 5 butir saja. Kurma memiliki indeks glikemik yang rendah hingga sedang, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan yang dapat menimbulkan gejala.
“Gula darah lebih itu bisa pusing, kadang merasa kayak orang haus, sering buang air kecil. Itu tanda berlebihan gula darah, sebaliknya kalau terlalu rendah seperti debar-debar, keringat dingin, itu juga bisa muncul,” ucap Rudy.
Pendiri Komunitas Sobat Diabet menyatakan bahwa penderita diabetes boleh berpuasa asalkan kadar gula darah mereka terjaga dalam batas yang terkontrol. Menurut literatur Perhimpunan Diabetes, kadar HbA1C penderita diabetes harus terjaga di bawah 5,7 persen.
Jika kadar ini melampaui batas yang ditentukan, maka ada risiko yang signifikan terjadi gangguan saat berpuasa bagi penderita diabetes.
Disarankan agar penderita diabetes melakukan pemeriksaan satu bulan sebelum berpuasa untuk mengevaluasi sejauh mana kondisi pasien dengan kadar gula darah yang tinggi serta untuk menyesuaikan aturan penggunaan obat yang mungkin berubah selama puasa.***