Network
POTENSI BISNIS - Sebuah penelitian mengungkap kemungkinan penggunaan terapi alternatif tanpa menggunakan obat-obatan dalam menangani diabetes, dengan menyoroti efektivitas sesi terapi cahaya merah selama 15 menit dalam menurunkan kadar gula darah secara signifikan.
Dilansir oleh Medical Daily, Rabu, 28 Februari 2024, terapi ini memanfaatkan cahaya merah berpanjang gelombang rendah, yang telah dikenal efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan kulit termasuk keriput, kemerahan, jerawat, dan bekas luka, serta menghambat efek penuaan.
Baca Juga: Ramadhan 2024: Ide Kreatif di Bulan Puasa, Perkaya Kreativitas dan Pengalaman Spiritual
Kini, potensi terapi ini dalam mengobati kondisi medis selain masalah kulit sedang giat diteliti.
Hasil yang dipublikasikan dalam Jurnal Biophotonics menunjukkan bahwa paparan terhadap cahaya merah 670 nanometer (nm) dapat merangsang produksi energi dalam mitokondria, yang merupakan pusat energi dalam sel. Hal ini berpotensi meningkatkan penggunaan glukosa.
Dalam eksperimen yang melibatkan 30 orang sehat tanpa gangguan metabolik atau penggunaan obat-obatan, subjek dibagi secara acak ke dalam dua grup: satu grup menerima paparan cahaya merah 670 nm selama 15 menit, sedangkan grup lainnya bertindak sebagai kontrol plasebo tanpa paparan cahaya.
Subjek kemudian menjalani tes toleransi glukosa oral, dengan pengukuran kadar gula darah mereka dilakukan setiap 15 menit selama dua jam.
Baca Juga: Gugatan Praperadilan Ditolak, Siskaeee Sah Jadi Tersangka Kasus Film Porno
Analisis menunjukkan bahwa terapi cahaya merah berhasil menurunkan kadar glukosa darah sebesar 27,7 persen setelah konsumsi glukosa dan mengurangi puncak lonjakan glukosa sebesar 7,5 persen.
