Network
POTENSI BISNIS - Zaidul Akbar mengangkat isu yang menarik tentang dampak psikologis yang ditimbulkan oleh menyaksikan kebohongan.
Penggagas Jurus Sehat ala Rasulullah (JSR) itu berbicara tentang penyakit-penyakit yang menghantui jiwa seseorang ketika mereka merasa tertindas, terzalimi, dan curiga terhadap segala macam hal.
Dilansir PotensiBisnis.com dari kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Zaidul Akbar mengatakan bahwa penyakit semacam ini dapat membawa penderita ke dalam dunia penuh kesulitan, bahkan hingga pada level fisik yang berat.
Baca Juga: Bukan Hanya Penistaan Agama, Panji Gumilang Dilaporkan Kasus Dugaan Penyalahgunaan Zakat
Terkadang, penyakit bukan hanya soal masalah kesehatan fisik semata. Dalam kisah yang disampaikan Zaidul Akbar, seorang pengurus masjid menderita tumor di bagian batang otaknya.
Tumor yang ia hadapi merupakan kasus yang jarang terjadi, dan untuk mengobatinya, operasi menjadi pilihan yang sulit dilakukan.
Namun, penyakit ini memiliki akar masalah yang lebih dalam dari sekadar fisik semata.
Zaidul Akbar menekankan bahwa ketika ia bertanya kepada penderita tentang masalah yang dihadapi di rumah, penderita menyatakan bahwa ada sesuatu yang berkaitan dengan prinsip hidupnya.
Masalah ini tidak hanya berupa pandangan fisik yang terlanggar, melainkan juga prinsip hidupnya yang tak kunjung terpenuhi.
Dalam kasus ini, penderita menyaksikan keadaan mertuanya yang tidak menjalankan kewajiban shalat setiap hari, dan setiap kali penderita mencoba untuk memberikan nasihat, hanya berujung pada pertengkaran.
Menyaksikan kebohongan dan ketidakjujuran setiap hari adalah masalah besar, terutama jika seseorang memiliki prinsip kejujuran yang tinggi.
Tidak bisa berbuat apa-apa saat melihat kebohongan tersebut merusak prinsip hidupnya, tentu akan membawa dampak buruk pada kesehatan mental dan emosional.
Zaidul Akbar menegaskan bahwa inilah yang menyebabkan timbulnya berbagai masalah dalam hidup sang pengurus masjid, termasuk tumor di otaknya.
Lalu, bagaimana kita dapat menangani penyakit semacam ini? Zaidul Akbar mengajukan saran yang bijaksana. Salah satu solusi yang diusulkan adalah dengan menghadapi kenyataan dan menyuarakan kejujuran.
Jika seseorang memiliki prinsip kejujuran yang baik, tetapi tidak dapat melakukan apa-apa untuk menghentikan kebohongan yang disaksikannya, maka akhirnya, tubuh dan pikirannya akan merasakan efek negatif yang besar.
Menurut Zaidul Akbar, jika mungkin kita berada di posisi serupa, maka langkah yang terbaik adalah mencari solusi terbaik bagi diri kita.
Salah satunya adalah dengan pindah dari lingkungan yang merugikan dan mencari tempat di mana kejujuran lebih dihargai.
Sebuah lingkungan yang mendukung prinsip hidup kita bisa membantu kita untuk merasa lebih tenang dan bahagia.
Kasus yang dialami oleh sang pengurus masjid bukanlah satu-satunya contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Ada banyak orang yang mungkin menghadapi situasi serupa, di mana mereka merasa terikat pada lingkungan yang mengandung kebohongan dan kecurangan.
Oleh karena itu, mengenali dampak negatif dari menyaksikan kebohongan adalah langkah awal untuk mencari pemecahan masalah yang tepat.
Dalam dunia yang serba kompleks dan penuh tekanan, kita harus belajar untuk lebih jujur pada diri sendiri dan orang lain.
Jujurlah dengan diri kita sendiri tentang apa yang kita rasakan dan bagaimana kita menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan prinsip hidup kita.
Ini bukan hanya tentang kesehatan mental, tetapi juga tentang menghargai diri kita sebagai individu yang berjuang untuk kebenaran.
Dengan menemukan lingkungan yang mendukung prinsip hidup kita, kita akan lebih mampu menghadapi dan mengatasi penyakit-penyakit seperti menyaksikan kebohongan.
Jangan biarkan penyakit ini terus membelenggu jiwa kita. Segera cari solusi terbaik, dan berjuanglah untuk hidup dengan jujur dan tenang.
Jika kita dapat melakukan itu, maka mungkin saja, dunia di sekitar kita akan menjadi lebih baik, penuh kejujuran, dan damai.***
