Tanda Penyakit Jantung Seseorang Ternyata Ada Kaitannya dengan Kondisi Rambut, Begini Kata Studi

- 26 Mei 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi: penderita sakit jantung/Studi baru yang dilakukan di Belanda menjelaskan, kaitan kondisi rambut dengan kemungkinan adanya penyakit jantung pada seseorang.
Ilustrasi: penderita sakit jantung/Studi baru yang dilakukan di Belanda menjelaskan, kaitan kondisi rambut dengan kemungkinan adanya penyakit jantung pada seseorang. /PIXABAY/mohamed_hassan

POTENSI BISNIS - Studi baru yang dilakukan di Belanda menjelaskan, kaitan kondisi rambut dengan kemungkinan adanya penyakit jantung pada seseorang, disebabkan masalah hormon stres.

Masalah hormon stres kerap tandai kondisi rambut buruk, kuku terkelupas, atau kulit pecah-pecah.

Hal tersebut juga bisa menjadi indikasi serius tentang masalah kesehatan.

Baca Juga: Ikatan Cinta Jumat, 26 Mei 2023: Mendadak Sekar Minta Marsha Datang ke Ponpel, Mama Rosa Jelaskan Hal Ini

Penulis studi dari Pusat Medis Universitas Erasmus di Rotterdam, Profesor Elisabeth van Rossum mengatakan bagi para peneliti.

Ia analisis rambut berpotensi berfungsi sebagai tes untuk membantu dokter, dalam mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi penyakit kardiovaskular sehingga menghasilkan pendekatan pengobatan baru di masa depan.

"Harapan kami adalah bahwa analisis rambut pada akhirnya terbukti bermanfaat sebagai tes yang dapat membantu dokter menentukan individu mana yang mungkin berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular," kaya Elisabeth..

"Kemudian, mungkin di masa depan penargetan efek hormon stres dalam tubuh bisa menjadi metode baru target pengobatan," ujarnya.

Baca Juga: Jawaban Santai Amanda Manopo Saat Ditanya Soal Isu Hubungannya dengan Arya Saloka: Doa Aja Dulu

Hormon stres pada rambut dan kulit kepala, bisa memprediksi kemungkinan seseorang menderita serangan jantung atau stroke.

Sebagai bagian dari penelitian, para peneliti menganalisis data dari tingkat hormon di rambut dan kulit kepala pada lebih dari 6.000 sampel rambut yang diperoleh dari pria dan wanita dewasa.

Sampel rambut itu dianalisis dan ditindak lanjut selama lima sampai tujuh tahun.

Hasilnya, ditemukan setidaknya 133 kejadian penyakit kardiovaskular selama masa studi.***

Editor: Mutia Tresna Syabania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x