POTENSI BISNIS - Dokter spesialis anak lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Mesty Ariotedjo menyebut ciri yang membedakan alergi dengan batuk-pilek biasa di antaranya gejala hanya muncul di satu waktu tertentu.
"Gejala di satu waktu tertentu biasanya malam hari sampai pagi hari. Jadi tidak sepanjang waktu," kata dr. Mesty, yang juga tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu, dikutip dari ANTARA.
Selain itu, berbeda dengan batuk-pilek, pada kasus alergi pasien tidak mengalami demam.
Baca Juga: Hindari 5 Kebiasaan Ini Setelah Makan
Kemudian alergi biasanya dipicu pencetus, semisal tungau, dan debu sebanyak penyebab terbanyak, lalu ada riwayat dari orangtua.
"Misalnya orantuanya satu di antara riwayat alergi si anak itu sekitar 40-60 persen alergi. Kalau dua-duanya jenis alergi sama itu 80 persen anaknya juga akan menjadi alergi itu," kata Mesty.
Alergi merupakan reaksi berlebihan atau peradangan berlebihan pada benda-benda yang seharusnya tidak menimbulkan bahaya.
Menurut Mesty, gejala alergi bervariasi seperti kulit gatal, batuk dan pilek hingga sesak napas yang menyebabkan pasien tidak bisa bernapas dan berisiko kematian.
Baca Juga: 5 Gejalar Depresi yang Tak Biasa Ini Jangan Diabaikan, Bisa Berakibat Fatal