Virus Corona Varian B117 Menyebabkan Kematian Lebih Tinggi, Ini Penjelasannya

- 20 Maret 2021, 11:15 WIB
Ilustrasi Virus Corona.*Prof. Zubairi Djoerban selaku ketua satgas Covid-19 dari PB IDI mengatakan jika varian baru virus corona lebih mematikan
Ilustrasi Virus Corona.*Prof. Zubairi Djoerban selaku ketua satgas Covid-19 dari PB IDI mengatakan jika varian baru virus corona lebih mematikan /

POTENSI BISNIS – Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban menyebutkan, kemungkinan orang yang terinfeksi varian baru virus Corona meninggal dunia lebih tinggi.

Virus yang awalnya diberi nama VOC N501Y.V1, lalu dirubah menjadi Corona varian B117 tersebut dapat menyebabkan kematian lebih tinggi.

Informasi tersebut disampaikan sendiri oleh Zubairi Djoerban, pada Jumat, 19 Maret 2021 pada akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi.

Baca Juga: Hasil Drawing Perempat Final Liga Europa 2020-2021: MU Lebih Diunggulkan, Kemungkinan Bertemu Arsenal di Final

“Studi terbaru menyatakan orang yang terinfeksi varian ini didapati 64 persen lebih mungkin meninggal, ketimbang orang yang terinfeksi dengan varian yang beredar sebelumnya,” tulisnya.

Sementara itu, Zubairi Djoerban menambahkan bahwa kemunculan varian B117 tersebut bersamaan dengan tingginya tingkat okupansi di rumah sakit.

Tidak hanya tingginya okupansi di rumah sakit, akan tetapi kemunculan virus Corona varian B117 ini berbarengan dengan angka kematian yang meningkat.

Baca Juga: Kapan Malam Nisfu Sya'ban, Amalan, Doa-doa dan Niat Puasa

“Kemunculan varian ini berbarengan dengan tingginya okupansi di rumah sakit-rumah sakit, dan diketahui meningkatkan angka kematian,” lanjut Zubairi Djoerban.

Halaman:

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Pikiran Rakyat Potensi Bisnis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x