Mudah Lelah Akibat Kolesterol Tinggi? Ternyata Ini Faktanya

23 Maret 2024, 09:22 WIB
Ilustrasi Seseorang Mengalami Kelelahan /Pexels/Andrea.

POTENSI BISNIS - Menurut National Library of Medicine, tingginya angka kolesterol sering kali dihubungkan dengan risiko yang meningkat terhadap penyakit jantung, stroke, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Gejala yang menyertainya dapat menjadi pertanda bahaya yang perlu diwaspadai.

Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh laman Well and Good pada Jumat 22 Maret 2024, para ahli menjelaskan bahwa kolesterol tinggi tidak selalu menunjukkan gejala yang nyata. Salah satu alasan mengapa seseorang mungkin merasa lelah saat memiliki kolesterol tinggi adalah karena kondisi tersebut tidak selalu berkaitan dengan gaya hidup yang sehat.

Dengan demikian, penting bagi individu untuk memahami bahwa bahaya kolesterol tinggi tidak selalu termanifestasi dalam gejala yang nyata. Upaya untuk menjaga gaya hidup sehat menjadi kunci dalam mengurangi risiko terhadap penyakit-penyakit yang terkait dengan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh.

Baca Juga: Meraup Cuan di Bulan Suci Ramadhan: Ide Bisnis Menuntungkan untuk Hari Raya Idul Fitri 2024

"Saat Anda mengalami kolesterol tinggi, biasanya Anda tidak mengonsumsi makanan seimbang, tidak berolahraga, dan secara tidak sengaja menambah berat badan, Jadi gaya hidup yang sering dibarengi dengan kolesterol tinggi pasti bisa menyebabkan kelelahan, kata ahli jantung di Rush University System for Health di Chicago, Illinois, Melissa Tracy, MD.

Jika tidak diatasi, tingginya kadar kolesterol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, yang juga bisa menyebabkan kelelahan," kata Tracy.

Tracy juga menyebutkan bahwa kolesterol dapat membentuk plak di arteri, yang membuat jantung memberikan sinyal kesulitan. Salah satu tanda-tandanya adalah kelelahan, serta penurunan toleransi terhadap olahraga.

Pada akhirnya, bukanlah tingginya kadar kolesterol itu sendiri yang menyebabkan kelelahan, melainkan gaya hidup yang berujung pada kadar kolesterol tinggi, serta penyakit yang diakibatkannya, yang bisa membuat seseorang merasa lesu dan lemah.

Baca Juga: Pengamat Sebut Prabowo Rangkul NasDem karena Masuk Lima Besar Pileg

Selain kelelahan, gejala tingginya kadar kolesterol yang telah berkembang menjadi penyakit jantung menurut Mayo Clinic antara lain nyeri dada, tekanan, atau sesak, pusing atau sakit kepala ringan, palpitasi jantung, sesak napas, nyeri di leher atau rahang, dan mati rasa atau kelemahan pada lengan dan kaki.

Perubahan gaya hidup merupakan langkah awal untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi.

"Direktur medis di Cardiology Consultants of Philadelphia di Pennsylvania, Brett Victor, MD, menyarankan untuk mengisi piring Anda dengan biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, serta lemak sehat dan protein tanpa lemak yang baik bagi jantung, seperti ikan."

"Menambahkan asupan serat larut dan asam lemak omega-3 juga sangat bermanfaat. Anda bisa mencoba menambahkan alpukat, dedak gandum, salmon, sereal yang diperkaya, dan biji rami ke dalam pola makan Anda."

"Usahakan untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti daging merah, produk susu berlemak penuh, dan minyak tropis seperti kelapa dan minyak sawit, yang merupakan satu-satunya makanan nabati yang mengandung lemak jenuh."

Baca Juga: NasDem Merapat ke Kubu Prabowo, Pengamat Politik: Akan Terjadi Jika Upaya ke MK Gagal

"Memperhatikan jumlah makanan ultra-olahan, makanan gorengan, dan makanan panggang juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh."

"Lakukan setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang per minggu atau 30 menit olahraga intensitas sedang setiap hari, lima kali seminggu. Ini bisa termasuk aktivitas aerobik seperti berjalan atau bersepeda, serta latihan kekuatan seperti angkat beban. Yang terpenting adalah menemukan jenis gerakan yang Anda sukai, dan tetap konsisten."

"Cara lainnya adalah berhenti merokok untuk kesehatan jantung, kolesterol, dan keseluruhan tubuh. Menurunkan berat badan minimal 5-10 persen dari kadar lemak tubuh juga dapat menurunkan kadar kolesterol. Periksa kadar kolesterol Anda setiap empat hingga enam tahun, jika Anda dalam kondisi relatif sehat."

"Jika perubahan gaya hidup tidak berhasil, dan kadar kolesterol Anda masih di atas 200 mg/dL, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengonsumsi obat penurun kolesterol seperti statin." ***

Editor: Rahman Agussalim

Tags

Terkini

Terpopuler