Tidur Kurang dari Lima Jam Berisiko Lebih Besar Terkena Penyakit Kronis, Simak Penjelasannya

29 Oktober 2022, 10:59 WIB
Ilustrasi wanita tidur. Tidur Kurang dari Lima Jam Berisiko Lebih Besar Terkena Penyakit Kronis, Simak Penjelasannya./ /Foto: Pexels/Vlada Karpovich/

POTENSI BISNIS - Berdasarkan sebuah sturdi baru mengungkapkan, bahwa seseorang berusia 50 tahun ke atas yang tidur lima jam atau kurang di malam hari memliki risiko lebih besar terkena berbagai penyakit kronis.

Studi yang diterbitkan di Jurnal Pols Medicine, sebagaimana dilansir dari PMJ News, mengamati lebih dekat hampir 8.000 pegawai negeri di Inggris yang tidak memiliki penyakit kronis pada usia 50 tahun.

Para ilmuwan meminta peserta untuk melaporkan sejumlah waktu tidur yang didapatkan di malam hari pada setiap harinya.

Baca Juga: Tes Psikologi: Objek Pertama kali Dilihat dalam Gambar Bisa Ungkap Masalah yang akan Dihadapi

Hasinya, peserta yang tidurnya dilacak pada usia 50, orang yang tidur lima jam atau kurang semalam menghadapi risiko 30 persen lebih tinggi terkena penyakit kronis.

Penyakit yang memiliki risiko lebih tinggi termasuk diabetes, kanker, penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit ginjal kronis, penyakit hati, depresi, demensia, gangguan mental, parkinson dan radang sendi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, orang dewasa yang tidak cukup tidur, sekitar tujuh hingga sembilan jam semalam memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan penyakit kronis yang juga mencakup obesitas dan tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Tak Perlu Ribet, Simak 4 Cara Sederhana namun Ampuh untuk Menghilangkan Noda Kuning pada Bantal

Tidak seperti penelitian lain, penelitian yang baru ini tidak menemukan bahwa peserta yang tidur lebih dari sembilan jam memiliki masalah kesehatan.

Akan tetapi, hanya sedikit orang dalam penelitian yang tidur sebanyak itu dan itu mungkin mempengaruhi hasil.

Namun, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan tambahan. Sebagian besar subjek adalah pria kulit putih; hanya sekitar sepertiganya adalah perempuan.

Para peneliti mengatakan para pegawai juga cenderung sedikit lebih sehat daripada populasi umum.

Baca Juga: Film Perempuan Bergaun Merah bagi Dayu Wijanto Paling Berat

Studi tersebut mengandalkan data yang dilaporkan sendiri, yang dianggap kurang dapat diandalkan dibandingkan jika orang-orang berada dalam studi tidur di mana para ilmuwan dapat secara langsung mengamati bagaimana orang tersebut tidur.

"Durasi tidur pendek di usia paruh baya dan usia tua dikaitkan dengan risiko lebih tinggi timbulnya penyakit kronis dan multimorbiditas," ungkap studi tersebut.

"Temuan ini mendukung promosi kebersihan tidur yang baik pada pencegahan primer dan sekunder dengan menargetkan kondisi perilaku dan lingkungan yang memengaruhi durasi dan kualitas tidur," sambungnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler