Jangan Dianggap Sepele, Ini Kebiasaan yang Bisa Ancam Kesehatan Perlu Dihindari

19 Februari 2022, 11:57 WIB
Jangan Dianggap Spele, Ini Kebiasaan yang Bisa Ancam Kesehatan Perlu Dihindari, simak selengkapnya dalam artikel ini semoga bermanfaat/Ilustrasi/ /Pexels/Miriam Alonso/

POTENSI BISNIS - Kesehatan merupakan modal utama yang sangat penting untuk dijaga untuk menjalani kehidupan dengan baik.

Oleh karena itu, membangun kebiasaan hidup sehat tentu sangatlah penting untuk dilakukan oleh semua orang.

Sayangnya, tak sedikit orang yang masih menyepelekannya bahkan menerapkan kebiasaan yang tanpa disadari bisa membahayakan kesehatan.

Baca Juga: Ada Bonsai, Ini Tanaman Hias Penarik Hoki dan Rezeki Menurut Fengshui, Mana Paling Banyak Bawa Untung?

Untuk membiasakan hidup yang sehat, tentunya hal itu harus di awali dari kebiasannya terlebih dahulu.

Karena jika semakin terus dilatih untuk melakukan pola hidup sehat maka secara tidak langsung akan menjadi kebiasaan.

Seperti dikutip dari laman Eat This Not That pada Sabtu, 19 Februari 2022, ada lima kebiasaan umum yang sebaiknya dihindari karena bisa merugikan kesehatan.

Baca Juga: MERINDING! Ikatan Cinta Sangat Kuat, Reyna Ditemani Nenek Sofia dan Opa Irvan?

1. Tidak Bertanya pada Dokter
Saat berkonsultasi, dokter menginginkan pasien menjadi rekan yang aktif. Dalam hal ini, pasien diharapkan bisa aktif bertanya kepada dokter mengenai masalah kesehatan mereka.

Hindari melakukan diagnosis sendiri melalui Google hanya karena takut bertanya kepada dokter tentang sesuatu.

Aktif bertanya kepada dokter juga dapat membantu pasien untuk mendapatkan perawatan yang terbaik.

Baca Juga: Jadwal Siaran Liga 1 Hari Ini Persija vs Persik Kediri: Macan Putih Tak Ingin Ternodai Macan Kemayoran

2. Mengorek Kuping dengan Cotton Bud
Kebiasaan mengorek kuping dengan cotton bud sebenarnya merupakan hal kontraproduktif.

Kuping pada dasarnya memproduksi wax yang berfungsi mencegah infeksi, memerangkap kotoran, dan menjaga kuping tetap kering.

Mengorek kuping hanya akan membuat wax terdorong semakin ke dalam, memicu cedera di kulit liang telinga, dan memicu infeksi atau bahkan merusak gendang telinga.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini: Dari Telepon Misterius, Al dan Andin Tahu Reyna Berada di Mana

Bila ingin membersihkan kuping, cukup bersihkan area paling luar dengan kain yang lembap. Jangan mendorong apa pun masuk ke dalam liang telinga.

Bila merasa ada kotoran telinga yang membuat tidak nyaman, coba konsultasi dengan dokter.

3. Tetap ke Tempat Kerja Meski Sakit
Cukup banyak orang yang memaksakan diri tetap pergi ke tempat kerja meski sedang merasa sakit.

Hal ini juga ditemukan dalam sebuah survei yang melibatkan pekerja kantoran dari 28 kota di Amerika Serikat.

Baca Juga: UPDATE Ikatan Cinta Malam Ini: Pengemis Ini Sudah Tipu Aldebaran agar Dapat Rp50 Juta, Ternyata Bukan Reyna?

Survei tersebut menunjukkan, 90 persen warga Amerika tetap pergi bekerja meski mereka sakit. Bekerja saat sakit juga merupakan hal yang kontraproduktif.

Di satu sisi, pekerja yang sakit tidak bisa mendapatkan waktu istirahat untuk bisa memulihkan diri dengan optimal.

Di sisi lain dia juga berisiko menularkan penyakit kepada rekan kerja, terlebih di masa pandemi. Gunakan izin sakit dan beristirahat di rumah selama sakit.

4. Parkir Terlalu Dekat
Banyak orang senang untuk memarkirkan kendaraan mereka dekat dengan lokasi tujuan.

Alasannya, mereka tak perlu berjalan jauh untuk masuk ke lokasi yang mereka tuju, seperti kantor atau mal.

Meski menguntungkan di satu sisi, kebiasaan tersebut dapat membuat orang-orang menjadi kurang bergerak.

Pola hidup yang tidak aktif bisa memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan, mulai dari jantung hingga sistem imun.

Salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas fisik adalah dengan memarkirkan kendaraan agak jauh dari lokasi tujuan.

Dengan begitu, orang-orang bisa berjalan kaki lebih banyak untuk mencapai tujuan mereka.

5. Berdekatan dengan Perokok
Paparan asap rokok tak hanya berbahaya pada situasi di dalam ruangan, tetapi juga di luar ruangan.

Peneliti dari Stanford University menemukan bahwa non perokok yang duduk dengan jarak 18 inchi dari perokok yang menghisap dua batang rokok dalam satu jam di luar ruangan akan mendapatkan paparan rokok yang sama seperti duduk satu jam di dalam bar berasap rokok.

Menurut studi yang dilakukan peneliti Stanford University, non perokok sebaiknya menjaga jarak enam kaki atau sekitar dua meter dari perokok di luar ruangan.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Eat This

Tags

Terkini

Terpopuler