Hati-hati! Jenis Makanan Ini Bisa Pengaruhi Tingkat Keparahan Covid-19, Simak Penjelasannya

9 Februari 2022, 11:26 WIB
Ilustrasi - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan, kepada masyarakat untuk memprioritaskan kesehatan dan fokus pada diet sehat saat tinggal di rumah selama pandemi Covid-19. /Tangkapan layar Youtube/Peekaboo Kidz/

 

POTENSI BISNIS - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan, kepada masyarakat untuk memprioritaskan kesehatan dan fokus pada diet sehat saat tinggal di rumah selama pandemi Covid-19. 

Menurut WHO, bagi setiap orang diminta memilih makanan segar daripada makanan olahan untuk dikonsumsi. 

Serta bisa memilih pilihan seperti buah-buahan, sayuran, gandum, pasta, kacang-kacangan, telur, susu, dan banyak lagi. 

Baca Juga: Jangan Gunakan 5 Jenis Obat Terapi Pasien Covid-19 Ini, Kemenkes Beri Penggantinya

Baca Juga: BRI Salurkan Bansos di Merauke

Hal tersebut dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News, Rabu, 9 Februari 2022.

Sebuah penelitian yang telah diterbitkan dalam The British Medical Journal Nutrition, Prevention & Health mengatakan, jika ditemukan adanya hubungan mengejutkan antara makanan tertentu seperti roti dengan Covid-19. 

Penelitian ini dilakukan di Mexico City dan melibatkan 236 pasien yang telah atau diduga terinfeksi virus corona baru. 

Gejala mereka dianalisis dan faktor-faktor seperti kebiasaan makan sehari-hari dan demografi dipertimbangkan sebelum pasien menerima diagnosis.Dari kelompok tersebut, 103 pasien ditemukan positif. 

Baca Juga: Usai Ringkus Si Plontos, Musuh Baru Aldebaran Lebih Ganas, Masih Anak Buah Irvan? Ikatan Cinta

Setelah diamati jika mereka yang secara teratur mengonsumsi makanan seperti kacang-kacangan, roti, sereal, dan biji-bijian memiliki gejala yang tidak separah yang lainnya. 

Menurut para peneliti, temuan itu signifikan dan dapat menawarkan kerangka kerja untuk merancang diet pelindung selama pandemi Covid-19. 

Studi tersebuti juga bisa jadi membuat para ahli untuk mempertimbangkan intervensi berbasis diet saat merawat pasien Covid-19.

"Diet tinggi serat, karbohidrat, dan nutrisi dapat menurunkan risiko infeksi pernapasan, seperti pilek dan pneumonia, dan juga mempersingkat durasinya," kata peneliti. 

Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini: Iqbal Kritis Dihajar Si Plontos di Penjara, Jessica Kecewa Dendamnya Belum Terbalaskan

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan, jika ada 5 jenis obat covud-19 saat ini tidak lagi masuk dalam daftar obat-obatan untuk terapi pasien Covid-19. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi membenarkan hal tersebut. 

Menurutnya, 5 jenis obat itu di antaranya Ivermectin, Klorokuin, Oseltamivir, plasma konvalesen dan Azithromycin.

"Iya, kelima obat ini sudah tidak masuk lagi dalam daftar obat Covid-19," kata Nadia. 

Nadia mengatakan, sebagai gantinya saat ini terdapat tiga obat rule dapat diberikan untuk terapi pasien Covid-19. 

"Ketiga obat tersebut antara lain Fapivirafir, Remdesivir dan Tocilizumab," ujarnya.***

Editor: Babah Pram

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler