POTENSI BISNIS - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan, kepada masyarakat untuk memprioritaskan kesehatan dan fokus pada diet sehat saat tinggal di rumah selama pandemi Covid-19.
Menurut WHO, bagi setiap orang diminta memilih makanan segar daripada makanan olahan untuk dikonsumsi.
Serta bisa memilih pilihan seperti buah-buahan, sayuran, gandum, pasta, kacang-kacangan, telur, susu, dan banyak lagi.
Baca Juga: Jangan Gunakan 5 Jenis Obat Terapi Pasien Covid-19 Ini, Kemenkes Beri Penggantinya
Baca Juga: BRI Salurkan Bansos di Merauke
Hal tersebut dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News, Rabu, 9 Februari 2022.
Sebuah penelitian yang telah diterbitkan dalam The British Medical Journal Nutrition, Prevention & Health mengatakan, jika ditemukan adanya hubungan mengejutkan antara makanan tertentu seperti roti dengan Covid-19.
Penelitian ini dilakukan di Mexico City dan melibatkan 236 pasien yang telah atau diduga terinfeksi virus corona baru.
Gejala mereka dianalisis dan faktor-faktor seperti kebiasaan makan sehari-hari dan demografi dipertimbangkan sebelum pasien menerima diagnosis.Dari kelompok tersebut, 103 pasien ditemukan positif.
Baca Juga: Usai Ringkus Si Plontos, Musuh Baru Aldebaran Lebih Ganas, Masih Anak Buah Irvan? Ikatan Cinta
Setelah diamati jika mereka yang secara teratur mengonsumsi makanan seperti kacang-kacangan, roti, sereal, dan biji-bijian memiliki gejala yang tidak separah yang lainnya.
Menurut para peneliti, temuan itu signifikan dan dapat menawarkan kerangka kerja untuk merancang diet pelindung selama pandemi Covid-19.
Studi tersebuti juga bisa jadi membuat para ahli untuk mempertimbangkan intervensi berbasis diet saat merawat pasien Covid-19.
"Diet tinggi serat, karbohidrat, dan nutrisi dapat menurunkan risiko infeksi pernapasan, seperti pilek dan pneumonia, dan juga mempersingkat durasinya," kata peneliti.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan, jika ada 5 jenis obat covud-19 saat ini tidak lagi masuk dalam daftar obat-obatan untuk terapi pasien Covid-19.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, 5 jenis obat itu di antaranya Ivermectin, Klorokuin, Oseltamivir, plasma konvalesen dan Azithromycin.
"Iya, kelima obat ini sudah tidak masuk lagi dalam daftar obat Covid-19," kata Nadia.
Nadia mengatakan, sebagai gantinya saat ini terdapat tiga obat rule dapat diberikan untuk terapi pasien Covid-19.
"Ketiga obat tersebut antara lain Fapivirafir, Remdesivir dan Tocilizumab," ujarnya.***