Anda Sering Buka Puasa dengan Gorengan? Begini Penjelasan Dokter Ahli Gizi

26 April 2021, 17:22 WIB
Tips untuk anda yang sering mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa.* /lintasusaha.com

POTENSI BISNIS - Buka puasa dengan gorengan sering digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih dan bisa membuat kenyang perut meskipun makan dalam jumlah sedikit.

Selain rasanya yang nikmat, gorengan juga dapat dijadikan peluang usaha yang cocok saat Ramadhan tiba pasalnya makanan yang satu ini banyak dicari banyak orang saat adzan maghrib berkumandang.

Jenis-jenis gorengan juga banyak, mulai dari bala-bala, goreng tempe, gehu, dan lain-lain.Dan harga murah dan terjangkau yang membuat makanan ini laku saat Ramadhan tiba.

Baca Juga: Persib Kalah dari Persija, Wali Kota Bandung Oded Minta Bobotoh Tenang dan Tak Anarkis

Namun tak hanya menikmati saja, Anda harus tahu bagaimana dampak setelah makan gorengan, apakah baik untuk kesehatan menurut ahli gizi?

Dengan demikian dikutip PotensiBIsnis.com dari ANTARA, berikut saran ahli gizi untuk penikmat gorengan.

Pakar gizi klinik Universitas Hasanuddin, dr Tirta Prawita Sari mengatakan makan gorengan tak ada manfaatnya dan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Ia menyarankan untuk berbuka puasa hendaknya menghindari gorengan dan kurangi mengkonsumsi makanan ini.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya Anak Delapan Tahun Usai Makan Takjil yang Diterima Bapaknya

"Sebaiknya mengurangi makanan gorengan seminimal mungkin. Tidak ada hal baik dalam gorengan dan waktu terbaik untuk mengkonsumsi gorengan," ujar Tirta.

Menurut Ia, pilih metode memasak yang baik untuk kelancaran saat berpuasa. Contohnya memasak dengan menggunakan airfryer, mengukus, memanggang, dan membuat sup.

Tirta memberi saran buka puasa dengan yang manis seperti buah potong dan kurma yang telah diketahui manfaat dan khasiatnya ketimbang makan gorengan.

Buah-buah ini tak perlu dibuat jus, namun bisa Anda makan secara langsung. Dan buah kurma dapat dicampur dalam omelet dan susu almond menjadi overnight oats.

Baca Juga: Konvoi Rayakan Kemenangan Persija dan Langgar Prokes Covid-19, Polisi Bakal Panggil Pengurus Jakmania

Ia melanjutkan, dapat juga membuat kue dari oat dengan tambahan kurma untuk memberikan rasa manis, atau tambahan madu dan stevia cair.

"Namun terlepas dari semua itu, semakin sederhana cara pengolahannya, maka semakin baik, karena kita dapat terhindar dari penambahan kalori dari bahan-bahan lainnya," kata Tirta dikutip PotensiBisnis.com dari ANTARA.

Ia mengingatkan Anda harus memastikan kebutuhan zat gizi harian terpenuhi saat awal sahur dan buka puasa.

Rata-rata setengah kebutuhan energi berasal dari karbohidrat, 30 persen dari lemak, dan 15 persen dari protein.

Anda harus menghindari gorengan karena termasuk pada jenis lemak yang tidak baik dikonsumsi.

Dan yang paling penting ialah pastikan sumber karbohidrat behan karbohidrat kompleks dan hindari karbohidrat sederhana seperti sirup dan gula.***

 

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler