Waspada, Ini Cara Penggunaan Maker yang Benar Menurut Dokter Anak

28 November 2020, 17:58 WIB
Ilustrasi Masker. /Pixabay

POTENSIBISNIS – Di masa pandemi ini, penggunaan masker menjadi suatu kewajiban. Bukan hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak.

Hal itu penting dilakukan, tentunya menggunakan maskernya dengan baik dan benar agar terhindar dari Covid-19.

Dikutip Potensibisnis.com dari Antara News, Dokter spesialis anak Noor Anggrainy mengatakan Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan masker dipakai oleh anak di atas usia dua tahun.

Baca Juga: Bawaslu Temukan Pelanggaran, Kendaraan Dinas Dipakain Kampanye

"Kalau anak itu lebih dari 2 tahun, direkomendasikan penggunaan masker dan face shield," kata Noor, Sabtu 28 Maret 2020.

Mengingat kondisi krisis masker medis di Indonesia beberapa saat yang lalu, masker kain juga diperbolehkan untuk dipakai selama terdiri dari tiga lapis dan bila dipakai oleh anak-anak dengan kondisi tubuh yang baik.

"Ukuran maskernya juga harus benar. Hidung, mulut dan dagu harus tertutup," ucapnya.

Baca Juga: Dwi Sasono Selesai Jalani Rehabilitasi, Dwi: Ini Pelajaran Kehidupan

Sementara itu, anak yang punya sistem kekebalan tubuh lemah direkomendasikan untuk melindungi diri dengan memakai masker bedah/medis.

Tak hanya memakai masker, anak juga direkomendasikan menambah perlindungan dengan pelindung wajah (face shield).

"Sama seperti masker, harus menutupi sampai dagu. Kadang ada beberapa face shield yang hanya tertutup sampai mulut. Face shield yang benar itu harus sampai di bawah dagu," ujarnya.

Selain itu untuk anak usia di bawah dua tahun pelindung wajah atau pelindung yang dipasang pada kereta dorong sangat direkomendasikan dengan pengawasan.

"Tapi harus dengan syarat pengawasan ketat oleh orang tua atau pengasuh selama penggunaan shield atau penutup tersebut," jelas dia.

Penggunaan masker atau pun pelindung wajah pada anak sangatlah sulit jika sang anak tidak terbiasa.

Hal ini dikarenakan sang anak merasa tidak nyaman memakai benda-benda tersebut.

Menurut dokter yang akrab disapa Anggra, kunci pengajaran terletak pada contoh dari orang dewasa yang berada serumah dengan anak.

Karena anak cenderung meniru apa yang ada disekitar mereka, orang tua harus menggunakan masker secara benar saat ke luar rumah, atau di dalam rumah saat dalam kondisi sakit.

"Kuncinya itu orang dewasa yang satu atap harus mencontohkan menggunakan masker terutama beritahu mereka tentang kondisi sekarang," ucapnya.

Diharapkan dengan adanya penjelasan pada anak, maka sang anak dapat mengerti dan mematuhi aturan-aturan yang ada selama pandemic ini.

Kita dapat menjelaskan mengenai pandemi yang terjadi serta proses penyebaraya yang dapat terjadi lewat percikan dari batuk serta bersin.

Bahkan percikan tersebut dapat bertahan di benda-benda yang terkena, lalu menempel ketika disentuh dan akhirnya jadi menular.

Namun, pada prinsipnya anak tidak direkomendasikan untuk keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak seperti imunisasi, berobat atau kontrol rutin yang wajib.

Anak juga dapat diperkenalkan dengan pola hidup protokol kesehatan 3M, selain memakai masker yakni rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler