Network
POTENSIBISNIS - Harga cabe (cabai-KBBI) merah di sejumlah daerah berdampak pada inflasi Oktober 2020 ini.
Tercatat, kenaikkan cabe merah ini terjadi di 82 kabupaten/kota di Indonesia. Naiknya harga cabe merah disebut menjadi satu di antara penyebab terjadinya inflasi pada Oktober 2020 sebesar 0,07 persen.
Kenaikan harga tersebut dipengaruhi tingginya curah hujan di berbagai daerah yang berdampak pada pasokan.
Baca Juga: Alur Bagi-bagi Uang Haram Rp 10 Miliar dari Djoko Tjandra ke Napoleon Bonaparte dan Prasetijo Utomo
Kenaikan harga cabe merah terjadi di 82 kota dengan kenaikan tertinggi di Bulukumba hingga 85 persen serta Padangsidimpuan dan Tegal hingga 76 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, mengatakan, inflasi juga dipengaruhi kenaikan harga bawang merah sebesar 0,02 persen yang terjadi di 72 kota, salah satunya di Lhokseumawe hingga 33 persen.
Penyebab inflasi lainnya dalam periode ini adalah kenaikan harga minyak goreng serta nasi dengan lauk seiring dengan tingginya permintaan dari masyarakat.
Meski demikian, kata dia, terdapat komoditas yang mengalami penurunan harga dan menyumbang deflasi, seperti telur ayam ras, daging ayam ras, tomat, apel, pepaya, tarif listrik, tarif angkutan udara dan emas perhiasan.
Baca Juga: Suap Rp 8,3 Miliar jadi Pelicin untuk 2 Jenderal Polisi dalam Kasus Suap Red Notice Djoko Tjandra
"Turunnya harga, ikut memberikan andil deflasi seperti telur ayam ras dan tarif angkutan udara masing-masing 0,02 persen, serta daging ayam ras, buah-buahan dan tarif listrik 0,01 persen," katanya.
